Mohon tunggu...
Nadila Salsabila Melsha
Nadila Salsabila Melsha Mohon Tunggu... Desainer - Nadila

Nadila Salsabila Melsha

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pembangunan Rusun Berbasis TOD Solusi Hidup Bagi Pekerja yang Tinggal Diluar Jakarta

4 Mei 2021   20:38 Diperbarui: 4 Mei 2021   21:19 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Transportasi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Wirestock

Kebutuhan tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan dasar bagi setiap manusia. Setiap manusia memiliki kebutuhan dasar yang sama namun karena beberapa alasan diantara mereka tidak bisa memenuhi kebutuhan dasar tersebut. Beberapa alasan tersebut dikarenakan ketersediaan tempat tinggal yang makin menipis namun ketersediaan lahan yang tetap sama serta permasalahan ekonomi. Ketersediaan tempat tinggal yang makin menipis mengakibatkan harga lahan makin meningkat sedangkan kebutuhan tempat tinggal terus meningkat tiap tahunnya.

Salah satunya yaitu wilayah Tangerang Selatan yang menjadi kawasan pendukung dengan kawasan pusatnya yaitu DKI Jakarta. Kawasan Jakarta yang telah dipenuhi oleh bangunan dan harga lahannya yang cukup tinggi menjadikan beberapa masyarakat memilih tinggal di wilayah sekitarnya karena harga lahan yang lebih rendah. Namun di wilayah Tangerang Selatan sendiri lahannya telah banyak diperuntukkan untuk tempat tinggal. Untuk mengatasi permasalahan kebutuhan tempat tinggal di wilayah Tangerang Selatan yaitu dengan adanya pembangunan rumah susun.

Pembangunan rumah susun tersebut tepatnya berada di Stasiun Rawa Buntu, Apartemen Samasta Mahata Serpong yang terletak di Jalan Raya Rawa Buntu. Pembangunan ini memiliki tujuan dengan mengintegrasikan hunian, fasilitas, komersial, dan mobilitas antar moda yang sekaligus berada dalam satu lokasi atau dapat disebut TOD (Transit Oriented Development). Hal ini dikarenakan pembangunan tersebut berada dekat dengan stasiun atau kawasan transportasi kereta api. Pada tahap pertama pembangunan ini dibangun diatas lahan dengan luas bangunan 35.068,800 m3 yang terdapat 3 tower yang terdiri dari 1.816 unit hunia terbagi menjadi 330 unit hunian subsidi dan 1.486 unit hunian non-subsidi. Selain itu, pembangunan ini juga membangun rusun lagi diatas lahan seluas 24.626 m yang terdiri dari 6 tower dengan total hunian sebanyak 3.632 unit.

Menurut Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan rusun berbasis TOD ini merupakan salah satu pemecahan masalah tentang isu penyediaan perumahan dan kemacetan di kota besar. Konsep TOD ini juga sejalan dengan Program Sejuta Rumah (PSR) yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Pada apartemen Samasta Mahata Serpong akan tersedia dua tower khusus untuk MBR, sehingga untuk MBR juga dapat kesempatan untuk memiliki hunian yang layak, nyama, dan aman. Rusun berbasis TOD ini juga memiliki tujuan untuk pengembangan kawasan dan kota serta sekaligus untuk mengurangi kawasan kumuh perkotaan. Tempat tinggal ini sangat cocok untuk para pekerja yang memilih untuk tinggal di luar kawasan ibukota atau Jakarta. Adanya pembangunan ini akan mempermudah masyarakat serta lebih efisien dan efektif dalam waktu dan tenaga sehingga bisa langsung naik kereta api tanpa perlu menjangkau transportasi lain dari rumah ke stasiun. Hal ini karena mereka tak hanya membeli rumah tapi juga dapat akses antar-jemput oleh kereta api.

Adanya pembangunan rusun ini juga tidak hanya mengurangi kemacetan namun juga akan mengurangi beban emisi. Sehingga solusi ini dapat mengatasi permasalahan menurunnya kualitas udara. Pembangunan rusun ini nantinya akan dilengkapi dengan fasilitas olahraga, sarana peribadatan, serta jalur komunal space seperti jogging track.

Menurut Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan bahwa pembangunan berbasis TOD ini tidak hanya cocok dibangun di kawasan simpul transportasi umum yang bebasis rel, namun layak dikembangkan di kawasan terminal bus. Selain itu, pembangunan tersebut dapat dikembangkan pada kawasan secara umum (urban development). Pembangunan ini juga sekaligus dapat menjadi jalan keluar untuk upaya mengurangi kawasan kumuh perkotaan. Adanya pembangunan berbasis TOD ini diharapkan dapat diterapkan di wilayah lainnya sehingga dapat mengatasi permasalahan perkotaan di Indonesia.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun