Pertumbuhan Anak ditandai dengan berkembangnya organ tubuh. Seperti perkembangan fisik, serta juga ditsndai dengan perkembangan Mental anak. Namun demikian kesehatan mental anak sering kali terlewatkan olah kedua orangtua karena kesehatan mental ini cenderung tidak terlihat.Â
Lalu mengapa kita perlu menjaga kesehatan mental Anak? Kesehatan mental Anak bukan hanya dilihat dari anak tidak memiliki penyakit mental. Melainkan juga dengan bagaimana Anak mengendalikan Emosinya, berfikir secara jernih serta bersosialisasi setara dengan umurnya. Ciri ciri anak yang memiliki kesehatan mental bagus ialah dapat bersosialisasi dengan baik, berfikir positif,serta dapat mengendalikan Emosinya. Â Â
Selanjutnya, apa yang perlu dilakukan untuk menjaga kesehatan mental Anak?Â
1. Membangun Kepercayaan Diri Anak
Bagaimana cara membangun kepercayaan diri Anak? Misalkan Ayah sedang mengajari putrinya menaiki sepedah. Pastinya anak merasa takut jatuh. Disini peran Ayah tentu penting untuk membangun kepercayaan di anak dengan cara memberikan kalimat kalimat yang positif. Hindari kalimat yang dapat menjatuhkan mental anak.Â
2. Memberikan Anak bermian
Bagi anak waktu bermain adalah waktu yang paling menyenangkan. Bagi anak bermain adalah dunia untuk mengekspresikan imajinasinya. Tanpa anak ketahui bermain juga dapat memberikan kesehatan mental Anak. Â Disaat anak bermain dengan kawannya pastilah terjadi percekcokan. Nah disitu anak belajar bagaimana memecahkan masalah tersebut.Â
3.Mendorong Anak bersosialisasi
Anak tidak hanya bersosialisasi didalam lingkungan yang formal saja. Tetapi bersosialisasi di lingkungan rumah juga tak kalah penting. Apalagi bersosialisasi dengan keluarga. Orangtua perlu menyisihkan waktunya untuk anak. Misalnya sabtu minggu, waktu tersebut ditujukan untuk anak. Ajak anak jalan jalan disekitar rumahnya. Ajak anak bersosialisasi dengan oramg disekitarnya. Dengan begitu anak tidak akan menjadi individulisme.Â
4.Kritiklah perilakunya, bukan orangnya
Ketika anak bermain dengan kawan sebayanya. Dan mereka bertengkar. Biasanya anak oulang dengan keadaan menangis. Dan terbukti pula anak kita yang bersalah. Â Disini jangan menyalahkan anaknya contohnya berkata "Anak Nakal". Jangan mengatakan hal tersebut. Kritiklah perilakunya. Kasih tau anak bahawa perilakunya tidak baik.Â