Mohon tunggu...
Ratna Putri
Ratna Putri Mohon Tunggu... Relawan - Ratna Putri Nadika

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Perkembangan Emosi

18 Maret 2018   22:09 Diperbarui: 18 Maret 2018   22:30 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Perkembangan Emosi dalam Anak itu sudah wajar tejadi. Anak mengekspreksikan dengan tingkah fisik seperti memukul, menarik dan lain lain, selain itu bisa dengan pengucapan kata kata. Anak sering emosi saat anak sedang bermain dengan teman sebayanya. 

Biasanya mereka sering berebut mainan dan lain sebagainya. namun juga sering terjadi pada ibu, saat anak sedang meminta mainan dan ibu tidak membelikannya. perkembangan emosi yang terjadi pada Anak itu wajar terjadi. artinya anak mengalami perkembangan yang positif. tetapi perlu di ketahui juga jika Anak mengalami emosi yang berebihan dan secara terus menerus serta tanpa sebab orangtua perlu menyelidiki dan perlu adanya konsultasi dengan dokter psikologi. 

para orangtua khususnya ibu juga perlu mengenali macam macam emosi yang terjadi dalam anaknya. agar para orangtua juga tak salah dalam pengambilan tindakan. tetapi emosi disini tidak hanya untuk hal negatif. bisa juga emosi ini dalam hal mengekspresikan kebahagiaan. seperti halnya contoh Anak tersebut dibelikan sepedah baru oleh Ayahnya, lalu anak tersebut mengekspresikannya dengan memamerkan atau memberitahu kepada teman temanya bahwa sepedah dia baru. contoh tersebut adalah cara mengekspresikan emosi untuk hal positif. 

Pada umumnya, anak kecil memang mudah emosi, karena mereka belum mempunyai dan belum sadar sepenuhnya tentang kontrol emosi. Emosi anak juga sering meledak ledak jika keinginannya tak terpenuhi. disini peran ibu tentu juga turut andil dalam penanganan emosi anak. bagaimana sikap ibu jika emosi anak meledak ledak ? apa yang harus ibu tersebut lakukan ? para ibu juga harus peka terhadap perasaan sang Anak. 

Apa yang Anak sukai. aapaa yang membikin Mood anak menjadi bagus. ibu juga harus peka terhadaap hal itu. selain itu ibu juga selalu intens melakukan komunikasi dengan anak. dengan seringnya melakukan komunikasi anak jadi tak canggung untuk mengungkapkan sesuatu dan ibu jugaa faham aapaa yaang diinginkaan sang Anak, yakinlah jika komunikasi sudah terjalin dengan hangaat anak akan mudah menyaampaaikaan aspirasinyaa. 

selain dengan peka terhadap perasaan Anak, dan melakukan emosi teerhadap anak, bisa juga dengan cara ibu tidak gugup dan tetap tenang. saat anak sedang dalam emsoi yang luar biasa jangan dibalas dengan tindakan ibu yang gugup dan cemas. keadaan tersebut malah membikin anak juga jadi tambah histeris kebingungan. caranya saat anak sedang menangis dan emosi genddong anak dan bawa anak ke tempat yang sepi dan tenangkan anak terlebih dahulu. lalu tanyakan apa yang dia inginkan. jika keinginanan tersebut tak sejalan dengan keinginan orangtua berikan alasan yang logis agar anak juga faham. memang diawal anak belum bisa menerima alasan kita. tapi dengan pemberiaan pengertian yang logis daan mengalihkan pembicaaraan dengan sesuatu yang membikin mood dia menjadi normal kembali itu perlu. 

mungkin ini yang dapat saya smpaikan. 

terimakasih dan semoga bermanfaat 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun