Mohon tunggu...
Ratna Putri
Ratna Putri Mohon Tunggu... Relawan - Ratna Putri Nadika

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Berkat Belajar Tingkah Laku Anak Berubah

3 Maret 2018   22:59 Diperbarui: 3 Maret 2018   23:12 292
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Belajar diartikan dengan proses yang bersifat individual dimana hal itu terjadi karena adanya stimulus akan menjadi berubah penerimaan informasi sehingga menyebabkan adanya hasil belajar dalam bentuk ingatan jangka panjang sertahal ini dapat mempengaruhi perubahan peilaku. Belajar juga tidak hanya dilakukan sekali saja, perlu adanya pengulangan agar ingatan anak semakin kuat.

Anak usia dini perlu adanya bimbingan, pengarahan oleh orangtua dan lembaga pendidkan seperti PAUD.RA,TK dan lembaga bimbigan lainnya. Otak anak akan cepat menampung apa yang dia lihat dan juga apa yang dia dengar. Kita sebagai orang yang lebih tua dan ibaratnya kita sebagai artis idola anak yang tingkah laku atau apapun yang kita lakukan pasti akan diperhatikan dan juga ditiru.  

Dimana anak bisa belajar ? dimana saja bukan. Apa sih yang perlu dirubah dari Anak  ? Yang pertama yang harus dirubah dari Anak adalah Tingkah laku yang tidak sesuai dengan umurnya.  Apa sih tingkah laku anak yang perlu adanya perubahan ?

  • Saat pertama kali anak masuk sekolah, anak cenderung Egois, Cengeng, dan tidak mau ditiggaal ibunya pulang. dan lain lain tapi setelah beberapa bulan anak sudah terbiasa anak sudah baik tak egois.  Tidak Cengeng, dan juga sudah mandiri. Memang setiap belajar pasti menginginkan hasil yang positif, namun untuk menuju semua itu perlu adanya proses. Proses tersebut harus didukung dengan semangatnya orangtua untuk membawa anak dalam perubahan yang lebih baik.
  • Ketika anak sedang mendapatkan PR ataupun anak sedang belajar alangkah lebih baiknya orangtua juga ikut mendampingi anak belajar dan segala alat elektronik dimatikan terlebih dahulu. Orangtua juga mendampingi anak serta juga memberikan bantuan ketika anak mendapatkan kesulitan. Denga begitu anak merasa mendapatkan kasih sayang yang luar biasa dari orangtuanya dan anak menjadi ssemngat belajar.
  • Pada saat hari libur usahakan semua angota keluarga berkumpul agar anak juga bisa merasakan hangatnya kebersamaan setelah dihari hari aktif mereka sibuk dengan urusan dan pekerjaan mereka masing masing. Misalkan waktu minggu pagi anak laki laki ikut ayah membersikan halaman rumah, membersihkan rumput rumput, membersihkan sekitaran rumah. Untuk anak perempuan iku memasak ibu didapur dan membersihkan dalam rumah. Kegiatan kecil seperti ini juga dapat mengubah perilaku anak dengan lebih mencintai kebersihan.
  • Kebiasaan anak keluar malam. Kasus seperti ini biasanya cenderung  pada Anak laki laki. Tapi juga tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada anak Perempuan. Tapi mungkin presentasinya lebih dominan pada laki laki. Kebiasaan keluar malam ini bisa dikatakan negatif. Anak bisa saja keluar malam izin kepada orangtua mengerjakan tugas dirumah temanya, tapi kita tak akan pernah tau apa yang anak itu lakukan diluaran sana.
    Apakah dia benar  mengerjakan tugas apa tidak. Atau dihari libur misalkan akan keluar rumah dan pulangnya hingga larut malam itu juga perlu di pertanyakan dan juga penyelidikan jika kebiasaan tersebut dilakukan dengan berluang ulang kali. Orangtua juga bisa mengalihkan nya dengan mengadakan acara kumpul makan makan misalnya dengan keluarga atau juga bisa ajak teman temannya berkumpul dirumah agar orangtua secara tidak langsung bisa mengontrol apa yang anak mereka lakukan.

Setiap belajar pasti menginkan sebuah perubahan yang positif tentunya. tapi untuk mencapai kata positif tidak semudah membalikan talapak tangan. Perlu adanya proses yang panjang. Sebuah proses ini tentunya juga harus diimbangi dengan kesediaan orangtua meluaangkan waktunya, semangat dari orangtua, dan juga kemuan serta semangat dari anak itu sendiri. agar proses yang orangtua usahakan atau lakukan tidak sia sia atau bisa dikatakan tidak mendapatkan hasil apapun. 

Semoga Bermanfaat 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun