Mohon tunggu...
nadia zayyanaarifin
nadia zayyanaarifin Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

learning mostly

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pentingnya Relevansi Pendidikan dalam Dunia Industri

7 Juni 2023   22:33 Diperbarui: 7 Juni 2023   22:37 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam peningkatan nilai sumber daya manusia (SDM) dalam dunia industri tentunya sejalan dengan dunia pendidikan. Pendidikan berbanding dengan penilaian individu dan dapat dinilai dengan kompetensinya dalam bidang tertentu.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) 2023 terdapat sebanyak kurang lebih 4 juta pelajar di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA) di tahun ini. Sebagian dari itu melanjutkan jenjang karier mencari pekerjaan dan sebagian lainnya memilih mengikuti pendidikan di jenjang Perguruan Tinggi.

Meskipun ijazah seorang pelamar tidak menjamin akan keberhasilannya di dunia Industri, namun pendidikan merupakan suatu point yang akan diperhatikan oleh rekruter. Karena terkadang banyak pelamar yang bekerja tidak sesuai dengan pendidikan yang ditempuh, dan kemudian menghambat dan juga tidak kompeten dalam pekerjaannya.

Presentase jumlah job seeker dengan lowongan pekerjaan tidak imbang yang mengakibatkan angka pengangguran di Indonesia juga terhitung masih tinggi. Dikutip dari Badan Pusat Statistik (BPS), Tingkat Pengagguran Terbuka (TPS) pada Februari 2023 sebesar 5,45 persen, turun sebesar 0,38 persen poin dibandingkan dengan Februari 2022. Terdapat 3,60 juta orang (1,70 persen) penduduk usia kerja yang terdampak COVID-19.

Sebuah lowongan pekerjaan tentunya memiliki kriteria maupun syarat yang sudah ditentukan oleh rekruter kepada para pelamar kerja. Namun umum dijumpai sekarang ini, banyaknya lowongan pekerjaan yang membatasi minimal pendidikan bagi pelamar sehingga beberapa job seeker tidak lolos karena faktor pendidikan.

Tak terkecuali salah satu perusahaan yang menarik banyak sekali perhatian job seeker adalah lowongan pekerjaan BUMN 2023 yang mencantumkan syarat minimal pendidikan pelamar, yaitu telah mengikuti jenjang pendidikan minimal SMA/Sederajat dan memiliki nilai rata-rata Ujian Sekolah minimal 75 (skala 100) untuk lulusan SMA.

Pendidikan memainkan peran penting dalam melatih pencari kerja dan dapat berdampak signifikan pada prospek karir. Berikut adalah beberapa efek utama pendidikan terhadap pencari kerja, yaitu: Pertama, Kualifikasi dan Keterampilan. Tingkat pendidikan yang lebih tinggi dapat mengarah pada pemahaman konseptual, keterampilan memecahkan masalah, dan pemikiran kritis yang lebih baik, yang dapat berguna di tempat kerja; Kedua, Daya saing di pasar tenaga kerja, Dalam pasar kerja yang kompetitif, pendidikan tinggi dapat memberikan keuntungan bagi pencari kerja;

Ketiga, Pengetahuan dan relevansi khusus industry, Pendidikan memberi individu pengetahuan dan keahlian khusus dalam bidang atau industri tertentu. Keahlian ini dapat membuat pencari kerja lebih menarik bagi pemberi kerja yang mencari kandidat dengan pemahaman mendalam dan keterampilan praktis di bidang tertentu; dan

Keempat, Peluang gaji dan kemajuan, Statistik menunjukkan bahwa orang dengan gelar yang lebih tinggi cenderung mendapatkan gaji yang lebih tinggi dan mencapai posisi yang lebih tinggi dalam organisasi. Penting untuk dicatat bahwa meskipun pendidikan berperan, itu bukan satu-satunya faktor dalam prospek pekerjaan.

Salah satu job seeker, Dhieva Shavienna, berhasil lolos tahap seleksi berkas dalam Rekrutmen Bersama BUMN 2023. Ia mengungkapkan bahwa pendidikan mengambil peranan penting dalam persaingan industri,"Saat pendaftaran banyak lowongan yang memiliki kriteria minimal pendidikan tertentu, jadi gak semua lowongan bisa di submit." terbukti dengan hasil seleksi BUMN yang diakuinya sangat ketat dan tidak semua lowongan kerja dapat diikuti jika tidak selaras dengan syarat jenjang pendidikan.

Dapat disimpulkan bahwa memang pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam persaingan industri. Meski bukan merupakan patokan utama, namun lebih dari itu baik pendidikan maupun skill, keduanya harus terus dikembangkan agar dapat menjadi pertimbangan dalam persaingan dalam dunia pekerjaan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun