Bahasa adalah komponen budaya dan bahasalah yang memungkinkan budaya berkembang menjadi seperti sekarang ini. Mengingat bahasa bangsa Indonesia yang beragam, bahasa juga dapat berfungsi sebagai alat integrasi sosial sekaligus adaptasi sosial (Puspa Sari, 2015). Pentingnya bahasa dalam kehidupan manusia tidak dapat dilebih-lebihkan.Â
Manusia dapat berkomunikasi melalui satu sama lain. Selain sebagai alat untuk pengembangan pribadi dan interaksi sosial, bahasa juga digunakan untuk mengkomunikasikan suatu konsep, ide, opini, sentimen, atau pemikiran kepada orang lain. Sebagai bahasa nasional dan bahasa negara, bahasa Indonesia wajib digunakan dalam setiap kegiatan resmi kenegaraan.Â
Demikian pula di semua jenjang pendidikan mulai dari sekolah dasar hingga perguruan tinggi bahasa Indonesia dijadikan sebagai bahasa pengantar, hal itu dimaksudkan agar bahasa Indonesia dapat berkembang ditengah masyarakat Indonesia.
Â
Namun pada zaman modern ini jarang sekali remaja berbahasa Indonesia dengan baik dan benar, Para remaja cenderung lebih fasih dalam berbahasa Gaul, Bahasa Prokem dan Bahasa Asing yang di gabungkan dengan Bahasa Indonesia. Bahasa gaul menurut Mulyana (2008) dalam (Puspa Sari, 2015) adalah sejumlah istilah atau angka yang memiliki makna tertentu, unik, melilit, atau bahkan bertentangan dengan yang digunakan oleh sebagian orang.
 Selain itu bahasa gaul adalah bahasa remaja yang khas (kata-kata diubah sedemikian rupa sehingga hanya dapat dipahami di antara mereka) yang dapat dicapai oleh hampir semua remaja di negara ini yang terpapar media. Terlepas dari kenyataan bahwa frasa ini berkembang, berubah dan tumbuh hampir setiap tahun, bahasa gaul adalah jenis komunikasi yang umum digunakan di antara sekelompok anak muda pada periode waktu tertentu.Â
Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa remaja memiliki cara yang unik untuk mengekspresikan diri mereka. Jenis komunikasi yang digunakan oleh remaja untuk menyampaikan informasi yang tidak terbuka kepada kelompok usia lain atau agar pihak lain tidak mengetahui apa yang sedang diumumkan.Â
Bahasa gaul sendiri memiliki ciri yaitu singkat, Lincah dan Kreatif. Kata Kata Panjang yang digunakan cenderung diperpendek. Contohnya seperti kata "Baper" yang artinya "Bawa Perasaan".
Parahnya remaja masa kini tidak terlepas dari bahasa gaul. Singkatan-singkatan dalam komunikasinya sehari hari tidak jarang menjadikan sebuah penyimpangan dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar, hal ini lah yang menghambat perkembangan dan pertumbuhan bahasa Indonesia.Â
Bahasa gaul ini semakin lama semakin menjamur karena didukung beberapa faktor yang berpengaruh terhadap kondisi lingkungan remaja. Yang pertama yaitu faktor perkembangan digital contohnya seperti dalam penggunaan sosial media yang dimana Remaja menjadi agen dalam transmisi bahasa gaul (samad & Radmila, 2019).Â
Remaja lain akan mengamati dan meniru tulisan remaja di situs jejaring sosial seperti facebook, instagram yang menggunakan terminologi ini. Yang kedua adalah faktor lingkungan yang dimana remaja meniru cara berbahasa orang dewasa disekitarnya. Faktor yang ketiga adalah faktor media antara lain media elektronik seperti film karena sebenarnya Bahasa gaul ini tidak menyebar dari masyarakat melainkan dari faktor media dan teknologi itu sendiri.
Tanpa disadari penggunaan bahasa gaul dapat mempersulit penggunaan bahasa Indonesia. Padahal di sekolah atau di tempat kerja kita diharapkan selalu berbicara dengan sopan dan benar. Siapa pun yang membaca atau mendengar bahasa gaul bisa merasa kesal karena tidak semua orang mengerti apa arti istilah asing ini.Â