Mohon tunggu...
Nadia AmaraLahay
Nadia AmaraLahay Mohon Tunggu... Mahasiswa

hobi saya adalah belajar

Selanjutnya

Tutup

Diary

Keberagaman Teman di Fakultas FISIP UPN Veteran Jakarta sebagai Representasi Keberagaman Budaya di Lingkungan Kampus

22 Agustus 2025   22:33 Diperbarui: 22 Agustus 2025   22:33 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler


PKKMB FISIP UPN “Veteran” Jakarta 2025 adalah salah satu pengalaman yang tidak akan saya lupakan. Selama dua hari, suasana kampus terasa hidup, penuh semangat, dan seru. Kami diperkenalkan pada visi dan misi kampus, sistem perkuliahan, serta berbagai organisasi kemahasiswaan yang ada di FISIP. Tapi, buat saya pribadi, hal yang paling berkesan bukan cuma materinya, melainkan teman-teman baru yang saya temui selama kegiatan ini berlangsung.

PKKMB ini membuka mata saya tentang keberagaman yang ada di FISIP. Saya bertemu banyak mahasiswa baru dari berbagai daerah di Indonesia, dengan latar belakang budaya yang berbeda-beda. Setiap orang datang membawa cerita, bahasa, dan kebiasaan unik dari daerah asalnya. Rasanya seperti melihat miniatur Indonesia berkumpul dalam satu tempat. Saat ngobrol, ada yang logatnya khas, ada yang cepat bicara, ada juga yang gayanya santai banget. Perbedaan-perbedaan kecil ini justru membuat suasana perkenalan menjadi hidup dan menyenangkan.

Obrolan soal makanan khas, kebiasaan sehari-hari, dan tradisi adat menjadi salah satu bagian yang paling saya nikmati. Kami saling berbagi cerita tentang makanan favorit dari daerah masing-masing, perayaan adat yang unik, hingga hal-hal kecil yang tidak saya sangka bisa begitu menarik. Dari situ, saya sadar betapa luas dan kayanya budaya Indonesia. Ternyata, banyak hal yang sebelumnya tidak saya tahu, dan semua itu membuat saya semakin menghargai perbedaan yang ada di sekitar saya.

Selain budaya, saya juga merasakan perbedaan karakter di antara teman-teman baru. Ada yang kalem dan bicara pelan, ada yang tegas dan langsung, ada juga yang ekspresif dan penuh semangat. Awalnya memang terasa agak membingungkan, tapi lama-kelamaan saya menyadari bahwa perbedaan inilah yang membuat suasana jadi lebih berwarna. Kami belajar menyesuaikan diri, menghargai cara orang lain berkomunikasi, dan membangun kebersamaan yang nyaman untuk semua. Justru karena karakter yang berbeda-beda inilah, kita jadi punya sudut pandang baru dan belajar banyak hal dari satu sama lain.

Pengalaman ini membuat saya memahami bahwa kampus bukan hanya tempat untuk belajar akademik, tapi juga ruang untuk belajar hidup bersama dalam keberagaman. Di FISIP, keberagaman adalah kekuatan. Dengan saling menghargai budaya, berbagi cerita, dan membuka diri terhadap perbedaan, kita bisa memperkuat rasa kebersamaan. Akan sangat menyenangkan jika ke depannya ada kegiatan seperti festival budaya, agar kita bisa lebih mengenal satu sama lain sambil merayakan kekayaan budaya yang kita miliki. Bahkan, kegiatan lintas budaya seperti ini bisa dijadikan program rutin untuk mempererat solidaritas antar mahasiswa.

Bagi saya, keberagaman adalah modal penting untuk membangun persatuan. Jika di kampus kita bisa hidup rukun dan saling menghormati, maka semangat itu juga bisa kita bawa ke masyarakat yang lebih luas. Perbedaan bukanlah halangan, justru bisa menjadi kekuatan jika kita saling mendukung.

PKKMB 2025 benar-benar membuka mata saya. Menjadi mahasiswa FISIP UPN “Veteran” Jakarta ternyata bukan hanya soal belajar, tapi juga tentang bagaimana kita membentuk semangat kebersamaan dalam keberagaman. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari lingkungan yang inklusif dan saling mendukung seperti ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun