Mohon tunggu...
Nabillah Putri Ardiyanti
Nabillah Putri Ardiyanti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Politik

Kilas Balik Prakara Korupsi Massal DPRD Kota Malang 2018 Silam

17 April 2021   03:14 Diperbarui: 17 April 2021   04:58 611
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

2. Priyatmoko Oetomo dari partai PDI-Perjuangan

3. Tutuk Haryani dari partai PDI-Perjuangan

4. Nirma Cris dari partai Hanura

5. Abdulrachman dari partai PKB

Banyak hal yang dapat ditempuh untuk mencegah adanya tindak kejahatan moral seperti korupsi ini. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah penanaman moral pada diri setiap individu. Dimana adanya rasa malu untuk menikmati hak orang lain. Penanaman sikap anti korupsi pada generasi muda agar menciptakan generasi yang baik dan berkualitas di masa mendatang. Selain dari diri sendiri, perbaikan terhadap instansi dan lembaga pemerintahan juga harus turut diperhatikan. Hal yang sangat diperlukan adalah adanya akuntabilitas dan transparansi. Yang menjadi perhatian utama adalah sektor sektor yang berhubungan langsung dengan masyarakat banyak juga yang dapat mempengaruhi perekonomian negara.

Pendidikan antikorupsi juga merupakan suatu solusi dalam mencegah adanya tindak korupsi. Pendidikan antikorupsi ini dapat dimulai dari keluarga. Keluarga dinilai sebagai agen pendidikan pertama yang diterima oleh setiap individu. Didukung oleh pernyataan Sudiardja (2014: 111-113) bahwa nilai-nilai pembentukan watak dan sikap dasar manusia dalam pendidikan moral merupakan tanggung jawab keluarga. Orang tua memiliki peran penting dalam pendidikan moral sang anak termasuk dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi.

Tak hanya itu, lembaga pendidikan formal juga harus turut andil dalam menanamkan nilai-nilai antikorupsi. Perguruan tinggi dapat menjadi wadah dalam membentuk karakter pemimpin bangsa kelak. Dalam menanamkan nilai antikorupsi dapat diselipkan  dalam kurikulum atau pada mata kuliah terkait seperti Agama, Pendidikan Kewarganegaraan, Pendidikan Pancasila, dan lain sebagainya. Perguruan tinggi mendapat peran penting dalam hal ini. Selain itu, penanaman nilai antikorupsi juga dapat ditanamkan melalui media massa. Melihat perkembangan zaman yang pesat ini, peran media sangat membawa dampak yang besar dalam penyebaran segala sesuatu. Media dapat menjadi guru publik bagi masyarakat yang dapat membawa ajaran yang mendidik agar tercapai tujuan tertentu seperti penanaman nilai antikorupsi ini. Disisi lain, peran masyarakat sendiri juga diperlukan dalam mencegah adanya korupsi. Pada dasarnya, seluruh elemen harus turut andil dalam menanamkan sikap antikorupsi untuk kemakmuran bangsa ini. 

Melihat kilas balik dari kasus yang sempat membuncah di 2018 silam dapat diambil kesimpulan bahwa, korupsi di Indonesia memang masih merajalela. Terlepas dari hukum yang ada, nyatanya kasus korupsi masih saja meningkat dan tak kunjung berkesudahan. Memang pada dasarnya setiap manusia pasti memiliki rasa tidak pernah puas dan selalu ingin hidupnya berjalan baik. Dan seringkali, dalam mencapai tujuan hidupnya manusia rela menempuh cara yang salah. Mereka tidak lagi memikirkan nasib orang lain demi memenuhi kebutuhan pribadinya.

Praktik korupsi juga erat kaitannya dengan kekuasaan, jabatan, pangkat, dan kewenangan. Pemerintahan seolah menjadi ladang bagi para "tikus berdasi" untuk  melakukan tindak korupsi. Karena seperti yang kita ketahui, para koruptor kebanyakan memang berasal dari kalangan pejabat. Kasus penyalahgunaan kekuasaan anggota dewan Kota Malang menjadi contoh nyata bahwa kegiatan legislasi DPRD Kota Malang mengalami kegagalan. Akibatnya, banyak pihak yang dirugikan dan membawa dampak bagi kestabilan perekonomian dan keuangan negara. Tak hanya itu, citra Kota Malang juga menurun akibat kasus tersebut. Bahkan, Kota Malang mengalami defisit hampir Rp. 100 miliar.

Dalam hal ini, peran seluruh aspek mulai dari pemerintah, masyarakat, lembaga pendidikan dan lain sebagainya sangat diperlukan untuk menangani adanya tindak korupsi. Korupsi memang harus diberantas di negeri ini. Indonesia memerlukan adanya perubahan yang pesat agar menjadi negara maju dan tidak tertinggal. Penanaman sikap antikorupsi menjadi solusi yang tepat untuk mencegah tindak korupsi. Pemerintah dan aparat penegak hukum juga harus lebih tegas dalam menangani masalah ini. Karena korupsi merupakan masalah serius yang perlu mendapat perhatian.

Daftar Pustaka

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun