Mohon tunggu...
Nabila IsyaAlba
Nabila IsyaAlba Mohon Tunggu... Psikolog - baru

Newbie

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Fenomena Anak Usia Dini Mengikuti Kursus Calistung

15 Juni 2019   15:48 Diperbarui: 15 Juni 2019   15:56 255
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pada hakikatnya oendidikan anak usia dini (4-6 tahun) ialah pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan anak secara menyeluruh atau menekankan pada pengembangan seluruh aspek kepribadian anak. Mengutip dari penjelas Kemendiknas, lembaga-lembaga pendidikan anak usia dini atau yang lebih dikenal dengan singkatan PAUD yakni pendidikan formal. Lembaga-lembaga ini memberi kesempatan pada anak untuk mengembambangkan kepribadian dan potensi secara maksimal.

Pada dasarnya anamenggunakan keterampilan dasar membaca, menulis dan berhitung atau lebih dikenal dengan istilah calistung di setiap bagian kehidupannya. Kemampuan membaca dan menulis atau kemampuan keaksaraan meliputi kemampuan untuk menggunakan dan memahami bahasa lisan, tulisan, cetak dan media digital ketika seorang anak menjalani aktivitas kehidupannya. Sedangkan kemampuan berhitung merupakan kemampuan menggunakan kognitif yang menjadi dasar pengembangan auditori, pengembangan vidual, pengembangan taktik, pengembangan kinestik, pengembangan aritmatika, pengembangan geometri, pengembangan sains permulaan.

Namun kenyataanya, banyak kejadian yang terjadi pada dunia pendidikan saat ini adalah pemberian kegiatan belajar tambahan atau ekstra calistung pada anak TK tepatnya usia 4 -- 6 tahun. Hal tersebut tidak hanya terjadi di kehidupan kota melainkan juga terjadi di kehidupan pedesaan. Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia belajar ekstra merupakan kegiatan pembelajaran tambahan di luar jam yang sudah di tentukan oleh suatu lembaga (sekolah).

Berdasarkan definisi tersebut dan jika dihubungkan dengan definisi pendidikan nonformal, maka belajar ekstra merupakan bagian dari pendidikan non formal karena kegiatan pembelajaran tersebut dilaksanakan di luar sistem per-sekolah-an yang berarti di luar jam sekolah. Kegiatan belajar ekstra calistung ini dilakukan oleh perseorangan/individu dan lembaga kegiatan belajar ekstra atau lembaga bimbingan belajar (LBB).

Kegiatan belajar ekstra calistung dilaksanakan dalam rangka menjawab kebutuhan tertentu anak atau peserta didik. Merujuk pada data yang telah diperoleh pada studi pendahuluan, didapati bahwasannya kegiatan belajar ekstra calistung untuk anak usia TK (4 -- 6 tahun) telah menjadi suatu kebutuhan bahkan diaggap sebagai tren di Masyarakat.

Berikut adalah beberapa alasan para orang tua mengikutsertakan anak pada kegiatan kursus calistung karena :

  • Gaya lingkungan tempat tinggal
    Anak tumbuh dan berkembang tidak lepas dari lingkungannya baik lingkungan keluarga, lingkungan tempat anak untuk bermain, lingkungan

sekolah dimana anak melakukan interaksi dengan teman, guru, dan tenaga lainnya, serta lingkungan masyarakat. Dari lingkungan-lingkungan tersebut, sebagian dari teman-teman bermainnya mereka banyak yang mengikuti kegiatan belajar ekstra calistung. Banyak diantara para orang tua yang bangga mengikutsertakan anaknya untuk belajar ekstra calistung, sehingga tidak heran

membuat para orang tua lainnya cemas dan khawatir jika kemampuan anaknya tertinggal atau menurun dari teman-temannya.

Oleh karena itu, orang tua juga turut serta mengikutsertakan anaknya untuk mengikuti kegiatan belajar ekstra calistung agar anak bisa lebih dalam

bersosialisasi atau lain sebagainya.

  • Keinginan seorang anak
    Salah satu ciri-ciri seorang anak adalah rasa ingin tahu yang besar. Keinginan tersebut tumbuh dalam diri anak secara natural, sehingga tidak heran jika seorang anak akan berusaha semaksimal untuk mencapai suatu tujuan baik itu dalam hal membaca, menulis maupun berhitung. Menurut Cochane Efal (dalam Dhieni, 2008) tahap seorang anak usia TK (4 -- 6 tahun) pada tahapan kemampuan membaca pada poin "e" adalah tahap seorang anak membaca lancar (independent reader stage). Anak dapat membaca berbagai jenis buku secara bebas orang yang ada di sekitarnya baik itu orang tua ataupun guru masih harus membacakan buku untuk anak. Tindakan tersebut dimaksudkan agar dapat memotivasi anak utnuk memperbaiki yang sesuai dengan usianya. Hal tersebut mendorong para orang tua yang menjadikan alasan ini untuk mengikutsertakan anak untuk belajar ekstra, anak akan merasa jauh lebih memahami saat mereka ikut kegiatan tersebut.
  • Pesatnya era globalisasi
    Semakin canggihhnya teknologi untuk mengakses sebuah informasi dengan sangat cepat dan mudah, menuntut para orang tua berperan aktif menikmati seta cepat dan mudah, menuntut para orang tua berperan aktif menikmati sera memperkenalkan kepada anak-anaknya. Maka hal tersebut tidak asing lahi jika anak juga terkena dampaknya ikut mengkonumsi tanyangan-tanyangan yang disajikan baik dalam bentuk informasi, pembelajran, permainan, game atau sebagainya.
  • Rasa bangga tersendiri bagi orang tua
    Sebagian orang tua menganggap bahwa kemampuan calistung pada anak usia dini utamanya usia 4 -- 6 tahun merupakan prestasi yang luar biasa dan patut dikejar. Orang tua akan bangga jika anaknya lebih menonjol atau berprestasi dibanding teman-temannya saat berada di kelas. Oleh karenanya kegiatan belajar ekstra calistung dianggap sebagai salah satu poin terpenting dan para orang tua juga beranggapan bahwa kemampuan membaca, menulis dan berhitung pada anak usia dini merupakan suatu prestasi yang patut untuk di kejar untuk didapatkan. Dari penjelasan tersebut bisa diambil kesimpulan bahwasannya rasa bangga terhadap prestasi yang telah dicapai anak merupakan suatu aspirasi tersendiri bagi setiap orang tua. Sudiapermana (2005) membedakan arti sebuah aspirasi dalam berbagai makna dasar (1) keinginan untuk menggapai sebuah impian, (2) keinginan yang memiliki prestige lebih tinggi, (3) serta adanya keterlibatan diri yang teramat sangat dalam untuk menggapai sebuah keinginan. Kegiatan belajar ekstra calistung merupakan perwujudan keinginan orang tua untuk mencapai kebanggaan terhadap prestasi anak, dan pengikutsertakan anak dalam kegiatan tersebut merupakan bentuk keterlibatan diri untuk suatu upaya tertentu.
  • Kesiapan masuk SD
    Kegiatan di SD sangat berbeda dengan kegiatan saat TK, di SD muatan kegiatannya sangat banyak dan bervariasi. Hal ini membuat para orang tua takut dan khawatir sehingga orang tua berupaya agar anak mengikuti kegiatan belajar ekstra agar saat di SD nanti anak sudah siap dan mapu beradaptasi dengan cepat.

Sejalan dengan penjelasan tdiatas, dapat disimpulkan bahwasannya tindakan yang dilakukan orang tua dalam mengikutsertakan anak usia 4-6 tahun dalam kegatan belajar eksdtra calistung memiliki alasan-alasan tertentu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun