Mohon tunggu...
Nabila Tazkia
Nabila Tazkia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiwa Fakultas Vokasi Universitas Airlangga

memiliki minat baca yang tinggi terhadap novel fiksi

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Globalisasi terhadap Sifat Konsumtif Remaja

21 Juni 2022   15:25 Diperbarui: 21 Juni 2022   15:39 2938
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber foto: pixabay.com

Globalisasi merupakan suatu proses yang menjadikan sesuatu benda atau perilaku sebagai ciri dari setiap individu yang ada di dunia tanpa dibatasi oleh wilayah. Globalisasi memungkinkan segala informasi mampu didapatkan dengan mudah. Perkembangan teknologi sebagai salah satu dampak globalisasi dapat menjanjikan kenyamanan bagi para penggunanya. 

Dengan bermodalkan handphone dan kuota dunia seakan berada digenggaman. Berbagai fitur menarik yang tersedia menjadikan segala akses dapat lebih mudah kita jangkau.

Menurut data APJII (Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia) terjadi peningkatan pengguna internet aktif sebanyak 73,7% pada awal 2022 dan mayoritasnya adalah kalangan remaja. 

Hal ini menandakan bahwa masyarakat tidak bisa lepas dari perkembangan globalisasi dan iptek. Ditambah lagi dengan adanya pandemi covid 19 yang melanda Indonesia dan sebagai akibatnya banyak terjadi pergeseran aktivitas yang awalnya luring menjadi daring menyebabkan intensitas penggunaan handphone terjadi peningkatan.

Globalisasi dan segala dampaknya ibarat mata pisau. Dampak positif dan negatif yang melekat tidak bisa kita abaikan begitu saja. Kepemilikan gadget yang semakin memudahkan penggunanya untuk mengakses internet tanpa batasan waktu dapat menjadi pemicu meningkatnya sifat konsumtif dalam diri remaja. 

Kemudahan berbelanja melalui aplikasi belanja online menjadi salah satu penyebabnya. Bagaimana tidak dengan berbekal scrolling aplikasi jual beli secara daring, kita dapat dengan mudah mendapatkan barang yang kita mau tanpa hatus bersusah payah datang ke pusat perbelanjaan.

Selain itu, meluasnya penggunaan media sosial juga turut mempengaruhi sifat konsumtif pada diri remaja. Dengan kita bermain media sosial dan melihat banyaknya trend seperti trend gaya rambut, pakaian kita pasti tergerak untuk mengikutinya. Karena jika kita tidak mampu mengikuti perkembangan zaman, orang lain akan memandang kita sebagai generasi yang kuno atau pasif. 

Ditambah lagi dengan adanya fitur instagram story dimana kita bisa melihat konten yang diunggah sesama pengguna sosial media membuat rasa iri timbul dalam diri kita dan terobsesi untuk mengejar kepuasan yang tidak ada habisnya. 

Jika dulu tujuan belanja adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup, lain halnya dengan sekarang yang menjadikan belanja sebagai kegiatan untuk mencari kepuasan yang sebenarnya tidak ada ujungnya.

Perkembangan globalisasi yang sudah mempengaruhi seluruh aspek kehidupan memang tidak bisa kita hindari. Penting bagi kita untuk bijak menentukan pengaruh mana yang akan kita ikuti. Karena banyak dampak positif yang bisa kita dapatkan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun