Mohon tunggu...
nabila salsabila
nabila salsabila Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswa Uin Suska Riau

Be yourself

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pemimpin untuk Rakyat Kecil

15 November 2019   10:14 Diperbarui: 15 November 2019   10:59 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Indonesia merah darahku putih tulangku bersatu dalam semangat membangun dan memajukan negara kesatuan republik indonesia. Republik adalah keadaan suatu negara dimana pemerintahan berasal dari rakyat, dan bukan berdasarkan keturunan dari bangsawan. Indonesia juga merupakan sebuah Negara Kesatuan yaitu negara berdaulat yang dipimpin sebagai satu kesatuan tunggal.  Semboyan negara indonesia adalah Bhineka tunggal ika Beraneka ragam budaya, suku agama, ras, kesenian, adat, bahasa, dan lain sebagainya namun tetap satu kesatuan yang sebangsa dan setanah air. Dipersatukan dengan bendera, lagu kebangsaan, mata uang, bahasa dan lain-lain yang sama.

Perbedaan bukan penghalang kita semua tetap berpegang teguh kepada sistem pemerintahan yang menganut demokrasi pancasila. Sebagaimana Prinsp pemerintah dijalankan berdasarkan hukum dan dijelaskan dalam uud 1945, indonesia ialah negara berdasarkan hukum (rechtstaat) dan tidak berdasarkan kekuasaan belaka (machtstaat), pemerintah berdasar atas sistem konstitusi (hukum dasar) tidak bersifat absolutisme (kekuasaan tidak terbatas) dan kekuasaan yang tertinggi berada di tangan rakyat. Namun sudahkah itu semua dijalankan dengan apa yang sudah semestinya dilakukan oleh para pemimpin negri.

Hak rakyat kecil direnggut, kebebasan berpendapat dibatasi, para ulama diskriminasi dan isu isu radilkalisme semakin mencuat. Kekuasaan hanya memihak mereka para penguasa dengan menyengsarahkan rakyat. Katanya hidup berdemokrasi, tapi semua serba dibatasi. Apa yang diinginkan penguasa tidaklah sama dengan apa yang dibutuhkan rakyat. Pembangunan infrastruktur yang selalu menjadi primadona 5 tahun kebelakang. Namun kemana janji untuk meningkatkan ekonomi 7% yang hanya tinggal mimpi, pertumbuhan ekonomi mentok di angka 5% saja.

Sebenarnya sumber daya manusia lah hal utama yang perlu ditingkatkan  karna infrastruktur tanpa Sumber  daya manusia sama saja dengan nol besar. Mari kita lihat pada sejarah jepang saat  nagasaki dan hiroshima di boom yang menghancurkan seluruh kota dan menewaskan korban jiwa. Yang menyebabkan jepang harus kalah terhadap sekutu. Disini peran seorang kepala negara sangat penting sebagai pemimpin untuk mengambil keputusan apa yang akan diambil. Kaisar hirohito berkata ' ada berapa banyak guru yang tersisa'  Hal ini karena melalui para guru, Jepang akan cepat bangkit kembali. "Seperti kita saksikan bersama, hampir semua pabrik kita hancur, banyak pakar kita yang mati, dan sekarang negeri ini hancur dan lumpuh. Kita harus kembali mulai membangun negeri ini dari nol, dan hanya melalui gurulah kita dapat membangun kembali negeri ini." Bersama kaisar Hirohito  jepang bangkit dan bisa menjadi negara yang maju. Jika jepang bisa bangkit kenapa indonesia tidak?

Kita perlu SDM yang unggul karna SDA yang melimpah, dan kita perlu satu pemimpin karna indonesia cuma satu. Untuk Menjadi  pemimpin  itu mempunya mimpi dan tekad yang kuat dalam membagun negri. indonesia butuh perubahan untuk lebih maju dan untuk menciptakan perubahan harus memiliki kekuasaan dan untuk berkuasa harus menjadi pemimpin. Namun jika seorang telah memiliki kekuasaa mereka sering lupa dengan tujuan awal yang telah ditetapkan. Bukan hal yang tabuh lagi di era  ini banyak kezaliman yang dilakukan para petinggi negri terhadap masyarakat. Yang kita butuhkan tentu rasa keamanan dan kenyamanan berada ditanah air tercinta bukan perasaan menjerit dengan setiap kebijakan yang dibuat. Apa, kenapa, bagaimana ini bisa terjadi? hanya pertanyaan pertanyaan lah yang terus timbul di benak kita semua.

Kita bisa apa kalau hanya bisa berbicara tanpa action,kicauan kita akan dianggp remeh atau angin lalu bagi mereka para penguasa. Bisa apa kalau bukan siapa-siapa, mau bagaimana kalau bukan siapa-siapa? kita perlu pemimpin yang mengerti rakyat bukan pemimpin yang harus dimengerti. Tapi kenyataan rakyatlah yang terus menerus merasakan penderitaan. Kebutuhan pokok makin mahal, kenaikan listrik, subsidi yang tidak merata, yang kaya makin kaya, yang miskin makin miskin. Memang tak bisa kita pungkiri inilah kenyataannya.

Oh pemimpin negri dimana janji janji manismu? bukankah kau dulu sebelum jadi pemimpin juga pernah menjadi rakyat biasa.  Mari ciptakan Indonesia yang lebih maju dengan menerapkan sistem demokrasi bersama sama kita bangun negri, merangkul rakyat kecil, dan mencerdaskan anak bangsa.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun