Mohon tunggu...
Nabila NurAzizah
Nabila NurAzizah Mohon Tunggu... Mahasiswa

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Pentingnya Air untuk Kelangsungan Hidup Manusia

6 Oktober 2025   18:04 Diperbarui: 6 Oktober 2025   18:04 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Air memainkan peran yang sangat krusial bagi semua bentuk kehidupan di planet ini. Dapat dinyatakan bahwa, tanpa keberadaan air di suatu lokasi di bumi, kehidupan tidak mungkin ada. Ini disebabkan karena air adalah kebutuhan fundamental yang harus dipenuhi dan memiliki sifat esensial untuk dikonsumsi. Oleh karena itu air tidak dapat digantikan dengan elemen lainnya (Butarbutar, A. R. 2024).
Air merupakan salah satu sumber daya alam terpenting di Bumi karena merupakan inti dari segala bentuk kehidupan. Tanpa keberadaan air, organisme tidak dapat hidup, sebab air berfungsi sebagai media utama dalam berbagai proses biologi dan ekosistem. Fakta menunjukkan bahwa kira-kira dua pertiga permukaan Bumi dilapisi oleh air, baik sebagai lautan, danau, sungai maupun es di daerah kutub. Di samping itu, sekitar 60% hingga 70% dari tubuh manusia terdiri dari cairan, yang menunjukkan seberapa vital air untuk operasi tubuh, mulai dari pengaturan suhu, transportasi nutrisi, hingga proses metabolisme(Sri Utami, 2021).
Air ada di segala tempat dan kuantitasnya di Bumi relatif konstan, meskipun wujud dan posisinya selalu berubah. Air tidak pernah lenyap, tetapi mengalami transformasi bentuk melalui proses yang dikenal sebagai daur air atau siklus hidrologi. Daur air adalah proses alami yang terus menerus terjadi di alam semesta, menjaga keseimbangan dan keberadaan air di berbagai ekosistem. Proses ini mencakup pemindahan air dari satu lokasi ke lokasi lain serta perubahan bentuk dari cair menjadi gas dan kembali menjadi cair.
Siklus air berawal dari permukaan laut, danau, sungai serta sumber air lain yang mengalami perubahan menjadi uap air akibat panas dari sinar matahari. Uap air tersebut selanjutnya bergerak ke atmosfer dan melalui proses kondensasi, dimana uap air bertransformasi menjadi tetesan air yang membentuk awan. Saat awan sudah jenuh dan berat, air akan turun lagi ke bumi sebagai presipitasi, yang bisa berupa curah hujan, salju, maupun hujan es. Air yang turun ini selanjutnya mengalir ke sungai, danau, atau meresap ke dalam tanah, meneruskan siklusnya. Oleh karena itu, siklus air tidak hanya memastikan ketersediaan air di Bumi, tetapi juga berperan krusial dalam menjaga iklim dan mendukung kehidupan di berbagai ekosistem.
Proses siklus air juga melibatkan hubungan erat dengan unsur alam lain, seperti tanah dan tumbuhan, yang membuatnya menjadi sistem dinamis yang mendukung kehidupan secara keseluruhan. Saat air hujan meresap ke dalam lapisan tanah, ia mengisi cadangan air bawah permukaan yang menjadi sumber utama untuk sumur dan mata air alami, terutama di wilayah pegunungan dan dataran rendah. Di negara tropis seperti Indonesia, pepohonan di hutan primer berfungsi sebagai penyerap air alami, mengurangi risiko banjir dan menjaga kestabilan tanah agar tidak longsor. Akan tetapi, penebangan liar yang tidak terkendali sering kali merusak mekanisme ini, sehingga menyebabkan kekeringan berkepanjangan dan degradasi lahan. Upaya reboisasi dan perlindungan daerah resapan air menjadi langkah krusial untuk mempertahankan alur siklus ini agar tetap efektif dalam menyediakan air bagi kebutuhan sehari-hari.
Air memiliki peran penting dalam siklus hidrologi yang menjadi penopang utama bagi berbagai sektor produktif yang mendorong kemajuan sebuah negara. Contohnya, sektor pertanian menggunakan air dari sungai dan waduk untuk mengairi lahan tanam, sehingga memastikan hasil panen yang melimpah dan stabil. Di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, sekitar 80% dari air tawar yang digunakan untuk irigasi yang mendukung produksi komoditas utama seperti kelapa sawit dan padi yang menjadi andalan ekspor. Gangguan dalam siklus air, seperti terjadinya kemarau panjang, bisa menyebabkan kerugian signifikan bagi petani dan berdampak pada kenaikan harga pangan. Selain itu, sektor manufaktur mengandalkan air untuk pendinginan mesin dan pencucian bahan baku, di mana penggunaan air yang efisien dapat meningkatkan daya saing di pasar dunia. Oleh karena itu, dibutuhkan inovasi irigasi yang modern dan pengelolaan sumber daya air yang cermat agar potensi ekonomi dapat dimaksimalkan tanpa merusak kelestarian lingkungan.
Dari aspek kesehatan, siklus air berperan penting dalam menyediakan pasokan air bersih yang sangat dibutuhkan untuk menjaga kesehatan fisik dan mental manusia. Air yang berasal dari hujan alami biasanya disaring secara alami oleh lapisan tanah dan akar tanaman, sehingga mengurangi zat-zat berbahaya sebelum mencapai sumber air minum. Namun, di daerah perkotaan yang padat, pencemaran akibat limbah rumah tangga dan industri dapat mencemari aliran sungai, memicu penyebaran penyakit seperti kolera dan keracunan logam berat. Data dari lembaga nasional menunjukkan jutaan kasus penyakit yang terjadi akibat air yang tercemar setiap tahunnya, terutama berdampak pada anak-anak di wilayah pedesaan dengan akses air yang terbatas. Selain itu, kurangnya air bersih bisa menyebabkan dehidrasi berkepanjangan yang mengganggu fungsi organ vital seperti hati dan ginjal. Oleh sebab itu, peningkatan kesadaran akan kebersihan dan pembangunan fasilitas pengolahan air menjadi sangat penting untuk melindungi masyarakat dari risiko kesehatan yang tersembunyi akibat gangguan siklus air.
Perubahan iklim yang semakin nyata menimbulkan tantangan besar bagi kestabilan siklus air, di mana peningkatan suhu mempercepat proses penguapan dan mengakibatkan pola hujan menjadi lebih tidak menentu. Di daerah tropis, intensitas badai yang semakin kuat kerap memicu banjir besar yang merusak berbagai infrastruktur, sementara masa kekeringan yang panjang menguras cadangan air pada danau dan sungai. Contohnya di Indonesia, fenomena iklim seperti El Nino telah menyebabkan berkurangnya ketersediaan air di pulau-pulau utama, berdampak pada jutaan penduduk serta ekosistem pesisir. Dampak tersebut tidak hanya bersifat ekologis, tetapi juga berpengaruh pada aspek sosial dan ekonomi, di mana petani terpaksa mengurangi luas lahan tanam dan wilayah perkotaan menghadapi masalah krisis air bersih. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan strategi adaptasi seperti membangun tanggul cerdas dan melakukan pemantauan iklim menggunakan data satelit secara menyeluruh. Pengurangan penggunaan bahan bakar fosil juga sangat penting untuk memperlambat laju pemanasan global, guna menjaga keseimbangan alami siklus air demi generasi yang akan datang.
Aspek sosial dalam siklus air menyoroti ketidaksetaraan akses yang kerap melemahkan solidaritas dalam komunitas. Di daerah yang terpencil, keluarga kurang mampu harus berusaha keras untuk memperoleh air dari sumber yang jauh, membutuhkan waktu, dan tenaga, terutama bagi perempuan dan anak-anak. Kondisi ini menghambat kesempatan pendidikan dan pekerjaan, yang akhirnya menciptakan siklus kemiskinan yang sulit dihilangkan. Selain itu, perselisihan atas pengelolaan sungai bersama antar desa dapat muncul jika tidak diatur dengan baik. Namun, inisiatif dari masyarakat seperti kelompok petani yang saling berbagi saluran irigasi terbukti mampu memperkuat kerjasama, meningkatkan rasa kebersamaan, dan memperkuat ketahanan lokal. Oleh sebab itu, kebijakan pemerintah yang mendorong keterlibatan masyarakat dalam pengelolaan air sangat penting untuk menciptakan masyarakat yang lebih seimbang dan berkeadilan, di mana setiap orang dapat merasakan manfaat dari siklus air yang berkelanjutan.


Referensi:
Butarbutar, A. R. (2024). Penyuluhan tentang pentingnya air bersih dan standar air minum yang sehat untuk menjaga kesehatan pencernaan dan tetap bugar. Natural: Jurnal Pelaksanaan Pengabdian Bergerak bersama Masyarakat, 2(1), 67-72. https://doi.org/10.61132/natural.v2i1.235
Sri Utami(2021). Pentingnya Air bagi Kehidupan Manusia. Diakses pada 26 september 2025, https://mediaindonesia.com/humaniora/429866/pentingnya-air-bagi-kehidupan-manusia

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun