Mohon tunggu...
Nabila Mayangsari
Nabila Mayangsari Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

Mahasiswa di Universitas Padjadjaran

Selanjutnya

Tutup

Money

Abon Ikan Berharga Ekonomis namun Bernilai Tambah Tinggi

27 November 2020   15:00 Diperbarui: 27 November 2020   15:18 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Nabila Mayangsari1 dan Junianto21) Mahasiswa Program Studi Perikanan Unpad2) Dosen Program Studi Perikanan Unpad 

Ikan merupakan salah satu bahan baku makanan yang memiliki kandungan gizi tinggi untuk kesehatan. Namun ikan memiliki kekurangan jika tidak diawetkan atau diolah bakteri dan perubahan kimiawi dalam ikan yang mati akan menyebabkan pembusukan, oleh karena itu ikan dengan sangat mudah busuk dibandingkan dengan makanan lainnya. Agar kekurangan dari ikan dapat ditanganin maka dibutuhkan teknologi pengawetan ataupun olahan ikan yang dapat memperpanjang waktu simpannya, diantaranya dengan diolah menjadi abon ikan.

Abon ikan adalah suatu jenis makanan kering berbentuk khas yang terbuat dari daging ikan yang direbus, disayat-sayat, dibumbui, digoreng, dan dipres. Pembuatan abon ikan menjadi alternatif pengolahan ikan dalam rangka penganekaragaman produk perikanan dan mengantisipasi melimpahnya tangkapan ikan di masa panen. Menurut Rahayu dan Djafar (2001) bahwa abon ikan memiliki prospek ekonomi yang baik karena konsumennya luas, mulai dari kalangan masyarakat ekonomi bawah sampai kalangan masyarakat ekonomi atas menyukai abon. Konsumen abon tidak hanya masyarakat kota saja akan tetapi masyarakat desa pun menyukainya.

Pengolahan abon ikan di Kabupaten Cianjur kebanyakan dilakukan dalam usaha skala kecil oleh ibu-ibu rumah tangga. Jenis ikan yang biasa diolah menjadi abon umumnya ikan cakalang, tenggiri, patin dan tongkol. Menurut Wahyu (2016) pembuatan abon diawali dengan menyiapkan bahan baku dan peralatan, maka dilanjutkan dengan proses pengolahan abon ikan dengan langkah-langkah sebagai berikut :

  • Ikan segar terlebih dahulu dibersihkan
  • Pisahkan kulit dan kepala ikan dengan daging
  • Dikukus sampai matangs
  • Pisahkan daging dengan tulang
  • Daging ikan digiling (glinder)
  • Ditambahkan bumbu-bumbu yang sudah dihaluskan
  • Digoreng selama 20 menit
  • Dipress agar minyak habis keluar
  • Dikemas, diberi label dan siap dipasarkan.

NILAI TAMBAH ABON IKAN

Abon dengan menggunakan bahan baku daging ikan relatif lebih murah sebagai pengembangan dari suatu produk yang akan menghasilkan nilai tambah ekonomis. Adanya kegiatan industri pengolahan abon ikan akan memberkan suatu hasil nilai tambah baru yang harus dikeluarkan biaya -- biaya sehingga akan mengeluarkan harga baru produk yang keuntungannya lebih tinggi.  Menurut Dzulmawan et. al (2019) jika bahan baku ikan sebanyak 890 kg mampu menghasilkan produk abon ikan sebanyak 470 kg dalam 12 kali produksi. Untuk setiap 1 kg ikan yang diolah akan diperolah 0,528 kg abon ikan. Nilai tambah yang tercipta dari kegiatan pengolahan abon ikan nilai tambahnya sebesar 194.434/kg angka ini merupakan selisih antara nilai produk dengan harga bahan baku dan sumbangan input lain. Besarnya nilai tambah produk yang diperoleh dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya biaya sumbangan input lainnya selain biaya bahan baku. Dengan rasio nilai tambah terhadap nilai produk sebesar 95% dan keuntungan Rp 173.302/kg serta tingkat keuntungannya mencapai 89,1%.


REFERENCE

Karyono dan Wachid. 1982. Petunjuk Praktek Penanganan dan Pengolahan Ikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Jakarta.

Mardjudo, A. 2015. Usaha Pengolahan Abon Ikan Tuna Di UD. Cendana Food Kelurahan Boyadge Kecamatan Tatanga Kota Palu Sulawesi Tengah. Jurnal Ilmiah AgrIBA Vol. 3 No.1 Edisi Maret.

Wahyu, Hamidi. 2016. Analisis Nilai Tambah Agroindustri Abon Ikan Patin Di Desa Koto Mesjid Kecamatan Xiii Koto Kampar Kabupaten Kampar Provinsi Riau (Studi Kasus Pada Cv. Graha Pratama Fish). Jurnal Agribisnis Vol 18 No 1. Riau.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun