Mohon tunggu...
Nabilalr
Nabilalr Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pembelajar Omnivora. Menulis sebagai tanda pernah 'ada', pernah 'merasa', dan pernah disebuah 'titik'.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Kenapa Harus Genre Fiksi?

21 Januari 2019   11:45 Diperbarui: 21 Januari 2019   12:04 148
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengapa saya memilih untuk menyukai  dan membaca fiksi?

Apa yang ada dibayangan ketika menyebut novel fiksi? Romance, young adult, metro pop, chicklit? Yap tersebut adalah beberapa genre novel fiksi. Lalu, genre apakah yang saya sukai untuk fiksi?

Pada dasarnya, Saya suka membaca fiksi yang menyentuh, menggugah. Yang mampu memperluas perspective pemahaman saya akan suatu hal, yang dapat menajamkan akal sekaligus memperhalus budi pekerti. Bukan hanya sekedar kisah yang mampu membumbung tinggi harapan, lalu tersenyum lebar, namun pada akhirnya berujar 'yah namanya juga cuma fiksi.'.

Saya percaya jika memilih jenis buku adalah kehendak bebas pembacanya. Jadi tidak bisa diganggu gugat. Selain itu, memilih jenis buku tertentu bukan berarti mengkerdilkan jenis buku lain dn merasa diatas angin karena merasa lebih baik dari pada pembaca jenis buku yg lain. Tidak. Sama sekali tidak. Membaca masih lebih baik daripada tidak membaca sama sekali. Tentu jika content nya bermanfaat.

Maka alasan saya memilih membaca fiksi sepanjang tahun 2018 lalu adalah karena melalui buku fiksi saya dapat merasakan banyak hal. Mengenal banyak karakter. Juga memperluas sekaligus meluruskan perspektif yang kadang kala terlalu sempit dan ajeg. 

Yap terlalu lama disatu lingkungan terkadang membuat lensa kaca mata sudah terlanjur default dan sulit untuk melihat lebih jauh. Dan kadang, hal hal seperti itu justru menjadi sumber masalah tanpa disadari. Pada moment seperti itulah, buku fiksi bisa menjadi penyelamat.

Tidak percaya? Baik, akan saya pilihkan 3 fiksi terbaik dari luar, dan 3 fiksi terbaik dari dalam negeri versi saya.

3 fiksi terbaik dari luar versi saya adalah :

  1. To Kill A Mockingbird by Harper Lee
  2. The Little Prince by Antoine De Saint-Exupery
  3. The Kite Runner by Khaled Hossaeni

Sedangkan 3 fiksi terbaik dari dalam negeri yaitu :

  1. Belenggu karya Armijn Pane
  2. Ronggeng Dukuh Paruk karya Ahmad Tohari
  3. Oke saya bimbang antara Semua Ikan di Langit karya Ziggy Zezsyazeoviennazabrizkie, atau Rectoverso karya Dewi Lestari.

Adakah yang sependapat dengan saya?

Jelas ada alasan kenapa saya memilih enam buku tersebut sebagai yang terbaik. Selain karena nama pengarang yang kredibel, tentu ada alasan personal yang mendasarinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun