Pertemanan virtual adalah fenomena sosial yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir. Dalam era digital, teknologi komunikasi telah memungkinkan orang untuk menjalin hubungan sosial melalui media sosial dan aplikasi pesan instan. Pertemanan virtual memungkinkan orang untuk terhubung dengan orang-orang dari seluruh dunia tanpa terbatas oleh jarak geografis atau batasan waktu. Namun, pertemanan virtual juga menimbulkan beberapa isu yang perlu diperhatikan, terutama dalam konteks jurnalisme.
Salah satu isu yang muncul dalam pertemanan virtual adalah keamanan dan privasi. Dalam pertemanan virtual, orang dapat dengan mudah berinteraksi dengan orang asing yang belum pernah mereka temui sebelumnya. Hal ini dapat menimbulkan risiko keamanan dan privasi, terutama jika informasi pribadi seperti alamat rumah atau nomor telepon dibagikan secara tidak sengaja atau disalahgunakan oleh orang yang tidak bertanggung jawab. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial dan aplikasi pesan instan untuk memperhatikan privasi dan keamanan mereka saat berinteraksi dengan orang lain secara online.Â
Selain itu, pertemanan virtual juga dapat memengaruhi cara orang berinteraksi dengan media dan informasi. Dalam era digital, media sosial dan aplikasi pesan instan telah menjadi sumber informasi utama bagi banyak orang. Namun, informasi yang tersebar di media sosial dan aplikasi pesan instan tidak selalu dapat dipercaya. Banyak informasi palsu atau tidak akurat yang tersebar di media sosial dan aplikasi pesan instan, yang dapat memengaruhi persepsi orang tentang suatu topik atau isu. Oleh karena itu, penting bagi pengguna media sosial dan aplikasi pesan instan untuk memverifikasi informasi sebelum membagikannya dengan orang lain.
Dalam konteks jurnalisme, pertemanan virtual juga dapat memengaruhi cara jurnalis bekerja dan menyebarkan informasi. Dalam era digital, jurnalis dapat menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan untuk terhubung dengan sumber dan memperoleh informasi. Namun, penggunaan media sosial dan aplikasi pesan instan juga dapat menimbulkan isu etika dan kepercayaan. Jurnalis harus memastikan bahwa informasi yang mereka peroleh dari media sosial dan aplikasi pesan instan dapat dipercaya dan diverifikasi sebelum disebarkan ke publik.Â
Selain itu, pertemanan virtual juga dapat memengaruhi cara jurnalis berinteraksi dengan publik. Dalam era digital, jurnalis dapat menggunakan media sosial dan aplikasi pesan instan untuk berinteraksi dengan pembaca dan mendapatkan umpan balik. Namun, interaksi semacam ini juga dapat menimbulkan isu privasi dan keamanan. Jurnalis harus memastikan bahwa privasi dan keamanan pembaca tetap terjaga saat berinteraksi dengan mereka secara online.
Dalam beberapa tahun terakhir, perkembangan teknologi komunikasi telah memungkinkan orang untuk terhubung dengan orang lain secara virtual dengan cara yang lebih mudah dan efisien. Namun, perkembangan teknologi ini juga menimbulkan beberapa isu yang perlu diperhatikan, terutama dalam konteks jurnalisme. Jurnalis harus memastikan bahwa mereka menggunakan teknologi komunikasi dengan bijak dan memperhatikan isu privasi, keamanan, dan etika dalam setiap interaksi mereka dengan publik.Â
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Widyaningrum, internet meniadakan kendala ruang dan waktu dan memungkinkan keterhubungan individu dari berbagai lokasi dan lintas identitas. Berbagai kajian mengenai komunitas virtual muncul dikarenakan salah satunya perkembangan media sosial yang memungkinkan individu yang tersebar secara fisik berinteraksi di dunia maya. Dalam kajian literatur tersebut, ia menunjukkan bahwa berbagai kajian mengenai komunitas virtual telah didorong oleh perkembangan media sosial yang memungkinkan komunikasi jarak jauh di antara orang-orang yang tinggal di tempat yang berbeda di seluruh dunia.
Berdasarkan wawancara yang dilakukan kepada para narasumber, saya dapat membaginya menjadi 3 populasi yang berbeda berdasarkan penggunanya.
Generasi Muda: "Perkembangan teknologi, terutama melalui media sosial dan aplikasi pesan instan, memberikan kami kemampuan untuk menjalin pertemanan dengan mudah tanpa terbatas oleh jarak fisik. Kami dapat berkomunikasi dengan teman-teman dari berbagai belahan dunia, berbagi pengalaman, dan mendapatkan perspektif yang beragam. Namun, mereka juga mungkin menyadari risiko privasi dan keamanan yang terkait dengan interaksi online."
Generasi Tengah: "Orang dewasa yang terbiasa dengan perubahan teknologi mungkin berpendapat bahwa perkembangan teknologi telah membantu kami tetap terhubung dengan teman-teman kami dan membangun jaringan profesional secara global. Kami mungkin melihat nilai dalam penggunaan media sosial dan aplikasi berbasis teknologi untuk menjaga koneksi sosial dan berbagi momen dalam hidup kami. Namun, kami juga mungkin menyadari tantangan dalam memisahkan dunia maya dan dunia nyata."
Generasi Lanjut Usia: "Kami merasa tertinggal atau tidak nyaman dengan perubahan yang cepat. Kami mungkin menyoroti nilai positif dari tetap terhubung dengan keluarga dan teman melalui platform online, meskipun kemungkinan memiliki kekhawatiran terkait dengan privasi dan keamanan dan ketidaktahuan akibat perkembangan zaman dan fisik yang tidak sepadan."