Merebaknya Pandemi Covid-19 telah mempengaruhi seluruh tatanan kehidupan, termasuk tatanan sosial, ekonomi, maupun Pendidikan. Pengaruh yang ditimbulkan, khususnya dalam bidang Pendidikan sungguh berdampak luas, tidak hanya terkait dengan penyesuaian metode belajar baru, namun yang tak kalah penting juga terkait dengan tantangan kompetensi yang harus dimiliki para lulusannya, khususnya lulusan dari perguruan tinggi.
Pada saat ini fenomena yang terjadi adalah banyaknya lulusan perguruan tinggi yang tidak sesuai (mismatch) dengan kebutuhan industri. Tidak hanya itu, dikarenakan oleh dampak pandemi Covid-19 bahkan tidak sedikit tenaga kerja yang terkena PHK.Â
Ini artinya ke depan perusahaan-perusahaan industri akan merekrut pekerja dengan sangat selektif karena perusahaan akan menginginkan tenaga kerja yang tidak hanya memahami teori, tetapi juga menguasai kompetensi di bidang yang akan dimasuki.
Kawasan Bekasi seperti kita ketahui merupakan salah satu Kawasan Industrial Estate yang terus berkembang, dimana terdapat ribuan perusahaan dengan berbagai produk beroperasi.Â
Melihat hal ini seharusnya sangat penting untuk perguruan tinggi di Kawasan Bekasi untuk melakukan suatu kolaborasi dan selalu terhubung dengan Kawasan industri yang ada di sekitarnya untuk dapat memperkuat kurikulum kampus yang berbasis "link and match".Â
Sehingga sumber daya yang ada di kawasan industri bisa memperkuat human capital yang ada di perguruan tinggi di Kawasan Bekasi, dengan begitu apa yang dipelajari oleh mahasiswa itu tidak hanya berbasis teori tetapi juga berbasis pengalaman dari para tenaga kerja ahli yang ada di kawasan industri itu, sehingga apa yang dipelajari oleh mahasiswa di kampus lebih mendekati dengan apa yang sebenarnya dibutuhkan di dunia kerja ataupun di dunia industri.
Tantangan
Fenomena yang kita hadapi saat ini yakni melihat bahwa dunia kerja akan semakin selektif dan sangat memperhatikan kompetensi para lulusan perguruan tinggi yang akan mereka serap.Â
Salah satu yang diutamakan perusahaan adalah kemampuan untuk beradaptasi dengan lingkup bisnis yang dikembangkan perusahaan tersebut, maka dari itu kemampuan mahasiswa yang lebih siap untuk bekerja karena memahami kondisi industri itu jauh lebih diprioritraskan daripada mahasiswa dengan IPK tinggi namun minim kompetensi.Â
Oleh karena itu, tantangan bagi perguran tinggi adalah harus mereformasi atau setidaknya memperbaiki kurikulumnya yang ada saat ini supaya tidak lagi bersifat konvensional, melainkan beralih dengan menggunakan konsep merdeka belajar, seperti yang diadvokasikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat ini.Â
Konsep merdeka belajar ini akan sangat  memberikan dampak yang signifikan untuk para lulusan perguruan tinggi, manakala kampus-kampus memanfaatkan konsep linking & matching dengan kawasan industri secara optimal. Sehingga akan menghasilkan lulusan perguruan tinggi khususnya di wilayah Bekasi yang tidak melahirkan lulusan yang tidak sesuai dengan kebutuhan industri yang sebenarnya.