Mohon tunggu...
Nabila Putri Syasabil
Nabila Putri Syasabil Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Ilmu Sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.

Fatum Brutum Amorfati

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Gerakan Perempuan, dari Perlawanan Tradisional hingga Pembentukan Organisasi Perempuan: Sebuah Catatan Historiografi

3 Januari 2021   11:11 Diperbarui: 3 Januari 2021   14:13 764
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Wikipedia Commons

Perlawanan perempuan di Indonesia juga dapat dilihat pada awal abad ke-19 khususnya saat Perang Jawa. Peter Carey dan Vincent Houben dalam bukunya yang berjudul Perempuan-perempuan Perkasa di Jawa Abad XVIII-XIX memaparkan kisah perempuan tangguh yang bernama Raden Ayu Yudokusumo.

Dalam buku ini, Raden Ayu Yudokusumo dijelaskan dalam bab 5 yang membahas dua srikandi awal abad ke-19. Raden Ayu Yudokusumo yang merupakan putri Sultan pertama yang menikah dengan Bupati Yogya terlibat dalam Perang Jawa. Ketika dari markasnya di Muneng sampai ke sebelah timur Kali Madiun, ia mengatur penyerangan terhadap masyarakat Tionghoa di Ngawi pada 17 September 1825.

Raden Ayu Yudokusumo dalam buku tersebut juga dijelaskan menjadi salah satu bagian dalam perlawanan terhadap Belanda di pesisir utara dari 28 November 1827 sampai 9 Maret 1828. Tindakan Raden Ayu Yudokusumo ini menunjukkan jika tidak hanya perempuan Jawa kalangan atas saja yang dapat mengambil bagian.

Di Ngawi dan gerbang cukai terdekat di Kudur Brubuh, yang diserang Raden Ayu pada 17 September 1825, seorang perempuan Tionghoa Peranakan tampaknya berperan penting dalam pembentukan pasukan keamanan semacam milisi sipil setempat untuk menjamin ketertiban menyusul serangan tersebut.

Selanjutnya, Anom Whani Wicaksana dalam bukunya yang berjudul Raden Ajeng Kartini: Perempuan Pembawa Cahaya untuk Bangsa mengisahkan perempuan lain yang berasal dari Jepara, yaitu Raden Ajeng Kartini. Dalam buku ini, Raden Ajeng Kartini dijelaskan sangat runtut saat beliau masih kanak-kanak hingga dewasa. Raden Ajeng Kartini merupakan seorang perempuan yang gigih berjuang dalam mengangkat harkat dan martabat kaum perempuan. Ia dikenal sebagai tokoh emansipasi perempuan.

Dalam perkembangannya, Kartini mulai memperhatikan dan peduli terhadap masalah ketimpangan gender yang terjadi di Indonesia khususnya masyarakat Jawa. Kartini membandingkan dengan perempuan Eropa yang lebih bebas mengenyam pendidikan seperti para laki-laki pada umumnya, sedangkan perempuan Indonesia hanya sebagian kecil yang mendapatkan pendidikan.

Perbedaan kesetaraan gender pada masa kolonial sangat terlihat jelas. Beberapa kaum perempuan mencoba untuk mempelopori kebebasan dan kesetaraan, terutama dalam bidang pendidikan. Pelopor gerakan emansipasi ini adalah Raden Ajeng Kartini.

Masa Kemerdekaan, Orde Baru, hingga Matinya Perlawanan

gambar diambil dari tirto.id
gambar diambil dari tirto.id

Perlawanan dan gerakan-gerakan perempuan setelah Indonesia merdeka jauh lebih terstruktur dan terorganisir. Ipong Jazimah dalam bukunya yang berjudul S.K. Trimurti: Pejuang Perempuan Indonesia mengisahkan sosok S.K. Trimurti sebagai seorang perempuan yang berani. S.K. Trimurti merupakan menteri perburuhan tenaga kerja Indonesia tahun 1947-1948.

Buku ini menceritakan kisah S.K. Trimurti yang bergabung dalam serikat buruh pertama kali dalam Gabungan Serikat Buruh Partikelir Indonesia (GASPI). Setelah proklamasi kemerdekaan, GASPI membentuk badan-badan yang membantu mempercepat usaha mengisi kemerdekaan, salah satunya adalah Barisan Buruh Indonesia (BBI). Untuk membantu kerja BBI, didirikan badan lain yaitu Barisan Buruh Wanita (BBW). S.K. Trimurti aktif di BBW sekaligus menjadi ketua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun