Mohon tunggu...
Nabial C G
Nabial C G Mohon Tunggu... Apoteker - Apoteker/Penikmat Film/Pembaca buku/Penikmat hal-hal unik

Berbagi sudut pandang tentang film dari sisi penonton, dan berbagi banyak hal yang perlu diulas

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Kompor Listrik Hanya untuk Orang Kota Saja?

21 September 2022   06:01 Diperbarui: 21 September 2022   06:28 369
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Photo by Mykola Makhlai on Unsplash   

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melalui PT. PLN kini tengah melakukan uji coba konversi gas LPG 3 kilogram (Kg) ke kompor listrik 1.000 watt.

Kompor sudah kebutuhan utama untuk semua warga. Semua lini masyarakat membutuhkan kompor. Aku pun yang berstatus anak kos tahu betul esensi kompor untuk kelangsungan hidup. 

Kegunaannya sudah tidak bisa tergantikan lagi. Sebagai anak kos yang tidak mau ribet dan juga sudah dipermudah dengan zaman. Transformasi teknologi membuat kemudahan untuk anak-anak kos. 

Aku pribadi memiliki alat elektronik untuk menanak nasi, pemanas air, dan kompor listrik. Ketiga barang ini sudah menjadi kebutuhan. Ya namanya juga anak kos tidak jauh dari namanya makanan instan, dan minuman instan. Dan menurutku ketiga barang tadi sudah bisa memenuhi kebutuhan anak kos. 

Akan tetapi apakah kebijakan baru dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengganti gas dengan kompor listrik menjadi kebijakan yang tepat? 

Menurutku kebijakan ini hanya bisa dilakukan untuk warga perkotaan saja. Asalku dari daerah yang kadang pemadaman listrik cukup rutin dilaksanakan. Rutin ini dalam artian sudah menjadi kebiasaan dan hal yang sangat biasa. 

Bukan karena ada kerusakan atau perbaikan. Ya memang belum optimal aliran listrik pada daerahku. 

Dari sudut pandang pengguna kompor listrik dan penduduk daerah, aku bisa menjawab kebijakan ini akan sangat sulit untuk dinasionalisasikan. Kalau untuk direalisasikan rasanya masyarakat Indonesia sudah tidak asing lagi dengan kompor listrik. 

Namun untuk dibiasakan untuk menggunakan rasanya akan sulit. Untuk membayar biaya listrik yang semakin hari meninggi rasanya hal itu sudah menjadi keengganan menggunakan kompor listrik untuk menggantikan kompor gas.

Untuk daerah yang aliran listriknya rutin padam rasanya kompor listrik akan menjadi masalah baru. Ya bisa jadi Kementerian memang menargetkan warga perkotaan saja dulu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun