Mohon tunggu...
Nabaa Aflah
Nabaa Aflah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mengenal Program dan Pencegahan dalam BK

20 Mei 2018   23:59 Diperbarui: 21 Mei 2018   00:42 643
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Bimbingan dan konseling adalah suatu proses bantuan dimana salah satu sarannya ditujukan kepada siswa. Bimbingan dan konseling, di samping sebagai suatu displin ilmu, juga merupakan suatu gerakan yang bertujuan mengembangkan yang optimal bagi subjek yang di bimbing, sebagai mana telah berulang kali dikemukakan (Ridwan, 2008).

Mengingat bahwa sabjek yang menjadi sasaran bimbungan dan konseling harus bekerja sesuia dengan situasi dan kondisi tempat dia diimplementasikan program sering diartikan sebagai sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan (ingat, yang akan dilaksanakan) untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Berdasarkan mkana ini, program bimbingan dan konseling  berarti sederetan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan (Ridwan, 2008).Program bimbingan dan konseling berarti sederetan kegiatan yang akan dilakukan. Sederetan kegiatan tersebut perlu direncanakan sehingga sesuai dengan situasi dan kondisi setempat. 

Perencanaan dibuat antara lain denga cara mengkaji kebutuhan-kebutuhan subjek sasaran. Mengkaji kebutuhan tersebut dalam tulisan ini disebut dengan need assesment (penelaahan buku). Kita merencanakan sesuatu bila mana kita ingin mencapai sesuatu. Perencanaan adalah suatu proses dimana kita mencoba menstruktur cara-cara kita untuk mencapai sesuatu itu (ridwa, 2008).1.Pencegahan dan kesejahteraan dalam bimbingan dan konseling Dibidang kesehatan mental, peningkatan substansial di dalam aktivitas pelaporan pencegahan, riset dan literatur profesional yang tepat bagi konselor sangat mencolok. 

Model pencegahan yang diadopsi konselor dan pekerja kesehatan mental lainnya sebagian besar terdapat di dalam model pencegahan yang diadopsi  psikologi, yang pada gilirannya dipinjam dari bidang kesehatan publik. Dalam konteks ini, agar dapat sukses, program pencegahan mestinya,a.Sanggup mengatasi kelemahan sosial yang akan menghasilkan konsekuensi membahayakanb.Sanggup mengatasi problem yang akan mengancam sejumlah besar masyarakatc.Sanggup mengatasi problem tepat sebelum ia dimulaid.Melindungi populasi besar yang membutuhkana atau yang mendapatkan padanyae.Mengidentifikasikan karakteristik-karakteristik yang menempatkan individu (kelompok) dalam resiko yang berbahaya (Rebotr L & Marianane H, 2011).2.

Membuat program pencegahan Pencegahan, kalau begitu , bisa dilihat sebagai efek  yang berusah menghindari kemunculan sesuatu yang tidak diinginkan. Dalam definisi ini, ada 3 taraf pencegahan yang kemudian disebut primer, sakunder dan tersier.1.Pencegahan primer umumnya mengacu kepada program yang dirancang untuk memengaruhi populasi khusus dan terekur yang masih belum terkena gangguan dengan tujuan menjaga mereka bebas dari gangguan . ini mirip program medis pemberian imunisasi  untuk mencegah penyakit yamg pernah dan sering berpotensi epidemik setiap saat2.

Pencegahan sekunder, menyajikan upaya untuk mengidentifikasikan dan mengintervensi individu yang mengalami suatun problem atau gangguan di awal serangan. 3.Pencegahan tersier bersifat hanya dalam pengertian berusaha mencegah pertumbuhan gangguan, mereduksi efek dan merehabilitasi individuBerdasarkan pemahaman diatas, bahwa pencegahan merupakan upaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sekarang kita dapat mengenali mana saja prioritas aktivitas pencegahan masyarakat yang sudah dilakukan terhadap hal-hal yang mengancam hidup dan atau kesehatan di sejumlah besar populasi. Di bidang kesehatan fisik, pencegahan  pencegahan sudah dapat dilakukan oleh publik sendiri maupunoleh program nasioanal ikatan kerja profesi medis, dan jutan dolar sudah dikeluarkan untuk mengembagkan vaksin, menyebarkan program imunisasi dan tindakan-tindakan preventif lainnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun