Entah sejak kapan aku nggak punya sesuatu yang disebut "resolusi tahun xxxx". Dulu, kayaknya memang karena hidup terlalu santai. Sekarang, justru karena hidup nggak boleh kebanyakan santai.
Karena hidup nggak boleh cuma santai-santai, yang terpikirkan menjadi jauh ke depan. Mungkin jauh, mungkin juga nggak. Umur mana ada yang tahu.
Kalau sudah membayangkan resolusi akhirat, yang terbayang adalah sesuatu yang kolosal. Mungkin lebih dari kolosal.
Dan, bayangan itu perlu terus dipertahankan supaya bisa bertahan berjalan di dunia.
Meminimalkan waktu yang sia-sia.
Meminimalkan tenaga yang terbuang percuma.
Meminimalkan harta yang digunakan untuk hal nggak penting.
Dan, supaya bisa membangun habit yang benar.
Dari kebiasaan, akan muncul keteraturan. Dari keteraturan, yaaa, setelah hidup teratur, pikiran dan hati yang teratur pun akan mengikuti.
Walau begitu, membangun kebiasaan mungkin memang sesuatu yang bikin jumpalitan. Sekadar kata-kata manusia saja ada kemungkinan membuat hati retak dan kebiasaan yang dibangun tenggelam. Namun, memang itu seninya kehidupan.
Yah, mungkin mempunyai hati yang kuat bisa dimasukkan ke dalam daftar misi yang diperlukan dalam hidup. Untuk mencapai resolusi.