Mohon tunggu...
M Yusuf Alamudi
M Yusuf Alamudi Mohon Tunggu... Ilmuwan - orang biasa yg ingin berbagi ilmu

menulis untuk mencerahkan umat

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Madu dan Royal Jelly Sebagai Penangkal Berbagai Varian Covid-19

20 Oktober 2022   11:52 Diperbarui: 20 Oktober 2022   12:03 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

SARS CoV2  atau yang dikenal dengan Covid 19 terus berevolusi dan ditemukan varian terbaru, yang terbaru adalah varian XBB yang masih merupakan keluarga dari Omicron.  

Covid 19 varian XBB telah menyebabkan lonjakan kasus pada negara tetangga di sekitar NKRI yaitu Thailand dan Singapura. Varian XBB juga sudah terdeteksi di India, Australia,Bangladesh, Denmark, Jepang, dan Amerika serikat sejak bulan agustus.Varian XBB atau varian BA.2.10 merupakan evolusi dari Covid 19 omicron subvarian BA.2, varian XBB memiliki kemampuan untuk menular yang lebih cepat dibandingkan varian lainnya. Selain itu, varian XBB nampaknya memiliki kemampuan untuk menghindar dari perlindungan vaksin termasuk vaksin yang menargetkan covid 19 subvarian BA.1 namun tidak menimbulkan keparahaan pada orang yang terinfeksi covid 19. 

Varian XBB memliki setidaknya 7 mutasi pada protein lonjakan atau bagian permukaan,kompetisi varian Covid 19 sehingga menjadi dominan patut untuk dijadikan kajian yang sangat menarik. 

Berdasarkan prediksi bahwa puncak infeksi varian XBB adalah pertengahaan bulan November namun memiliki kemungkinan sampai dengan bulan januari atau februari terkait momentum natal dan tahun baru. gejala yang muncul ketika terinfeksi varian XBB antara lain adalah

  • Pegal-pegal, sakit kepala dan kelelahaan
  •  Suara mengalami perubahaan dan terdapat dahak
  • Demam
  • Berkeringat tetapi merasa kedinginan
  • Hidung tersumbat atau berair
  • Tenggorokan kering, gatal dan batuk
  • Nyeri ditenggorokan ketika menelan air liur

Selain varian XBB, Covid 19 varian BQ.1.1 menyebar di Eropa dan sebagian negara di Amerika Serikat,  varian BR.2, CA.1, BM.1.1.1 sudah ada namun membutuhkan deteksi dan kewaspadaan yang terus menerus. Pengembangan vaksin dan obat yang memiliki spectrum sangat luas terhadap Covid 19 sangat dibutuhkan.

Salah satu alternatif dalam menangkal infeksi Covid 19 adalah dengan mengkonsumsi madu.

Dalam surat An Nahl khususnya ayat 69, disebutkan bahwa "dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia". Madu merupakan zat cair manis yang dihasilkan oleh lebah madu dari butir-butir pada bunga tanaman. Sejumlah  besar  studi  mengenai  manfaat  madu yaitu memiliki sifat antioksidan, antibakteri, antivirus, anti inflamasi, anti ulser, anti alergi,  serta membantu  meredakan sakit tenggorokan. Sejumlah  penelitian  lain  melaporkan  bahwa  madu juga memberikan   efek   terapeutik   terhadap   penyakit   kardiovaskular,  diabetes, defisit neurologi, penyakit  saluran pernapasan,  gangguan  saluran kemih, dan gangguan  pencernaan.

Pada   struktur   virus   SARS CoV2 aatu yang dikenal dengan Covid 19,   terdapat protein   spike yang   diperlukan   untuk   terjadinya pengikatan virus  ke  reseptor  sel  inang  Angiotensin  Converting  Enzyme-2  (ACE2). Chrysin  yang   terkandung   dalam   madu mampu melakukan penghambatan terhadap interaksi  protein  spike dengan  ACE2  dan 3C-like  protease.  Madu  juga  mengandung  kaempferol  dan  quercetin. Kaempferol   dan   quercetin   mampu menempel  pada  reseptor ACE2  dan  memodulasi  jalur sinyal prostaglandin-endoperoksida sintase-2  (PTGS2),  kaspase  3,  B-cell  lymphoma-2  (BCL-2),  dan  sarkoma  Kaposi. 

Selain itu, salah satu mekanisme yang mendasari sifat anti virus pada madu adalah  mengganggu  struktur protein spike pada  virus yang berperan  untuk  virus  melakukan  perlekatan dan masuk ke sel inang. 

Madu  juga bersifat antitrombotik, yaitu menghambat terjadi pembekuan darah,  pembentukan  bekuan  darah  pada  pasien  COVID-19  diduga menyebabkan  kerusakan  organ  dan  akhirnya  kematian. Selain madu, royal jelly juga dapat digunakan sebagai imunomodulator dalam menghadapi berbagai varian covid 19, ini disebabkan pada royal jelly mampu memicu timbulnya imun humoral dan imun seluler.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun