Mohon tunggu...
A
A Mohon Tunggu... Administrasi - A

A

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kritik Ketimpangan Persiapan Siswa Saat Pre dan Post UN

14 Februari 2019   10:11 Diperbarui: 14 Februari 2019   10:47 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saya menulis ini merupakan kegundah-gulanaan saya mengenai pendidikan di Indonesia, Mari saya buka dengan pertanyaan berikut :

"Kenapa sih materi di ujian itu beda banget sama yang diajarin ?".

"Lho ! ini kok soal cerita sih ? beda sama di buku".

Dan pertanyaan retoris yang dilontarkan oleh murid-murid yang merasa sulit mengerjakan ujian.

"Buat apa pak menghitung peluang jumlah dadu yang dilempar 200 kali".

" Memangnya ngitung pakai siomay pakai logaritma ya pak ?".

Dan lain-lain

Dari komentar-komentar yang saya jaring secara mentah di internet saya bisa menyimpulkan bahwa hal yang menjadi kesulitan siswa adalah sebagai berikut :

  • Perubahan bentuk soal dari materi bagi ke materi uji
  • Tingkat kesulitan soal (HOTS)
  • Rasio soal dan waktu

Ternyata tidak hanya murid di Indonesia saja yang merasakan hal yang sama, di luar negeri juga merasa tidak cocok antara bentuk soal di kelas dan ujian, hal ini bisa dibuktikan dengan adanya anekdot sebagai berikut :

If Andrew has 2 apples and John has 3 apples , Calculate the sun mass !

Tentu saja ini merupakan ungkapan-ungkapan satir yang menggambarkan sulitnya soal ujian (matematika).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun