Bermula dari Nurman yang melakukan penelitian intensif mengenai potensi kulit ceker ayam untuk produk sepatu. Pada tahun 2017, Nurman mulai mencoba untuk membuat toko sepatu bernama Hirka Shoes, setelah ia merasa riset penelitiannya sudah matang. Di tangan Nurman, kulit ceker ayam yang biasanya dianggap limbah, ia sulap menjadi produk fesyen sepatu kulit bernilai jual tinggi. Karena pembuatan satu sepatu yang membutuhkan banyak kulit ceker ayam, dan melalui proses yang tidak singkat, maka dari itu pada tahun 2015 , Nurman bekerja sama dengan perajin kulit Cibaduyut untuk melakukan eksperimen dan berbagai jenis kulit ceker ayam. Hal ini tentu saja sangat menguntungkan bagi Nurman dan para perajin kulit Cibaduyut, karena Nurman dapat memproduksi sepatu kulit ceker ayamnya dengan mudah, dan perajin kulit Cibaduyut pun mempunyai peluang kesempatan yang lebih besar dalam usaha pekerjaanya di bidang kerajinan kulit.Â
Perjuangan Nurman dalam mengumpulkan limbah kulit ceker ayam ini, membuatnya menjadi seorang pengusaha muda sukses yang menjadi inspiratif bagi pengusaha muda lainnya. Awalnya Nurman mengumpulkan sisa limbah kulit ceker ayam, kemudian ia pisahkan kulit ceker ayam dari kaki ayam tersebut, membersihkan semua kulit ceker ayam, menjemurnya, kemudian mewarnai kulit ceker ayam tersebut, dan memberi volume lalu menjahitnya dengan sepatu berkualitas tinggi.Â
Hirka ShoesÂ
Hirka berasal dari bahasa Turki yang berarti dicintai. Nurman memilih nama ini, sebagai brand fesyen sepatu kulitnya, karena ia terinspirasi dengan semangat pemuda Turki. Didirikan pada tahun 2017, Hirka Shoes mulai memproduksi dan memasarkan sepatu kulit ceker ayam. Ada dua jenis model sepatu kulit ayam yang dipasarkan oleh Nurman, yaitu jenis sepatu kulit model casual dan formal.Â
Pada tahun 2019, Nurman mencoba mengikuti INACRAFT ( Indonesian Craft Exhibition). Keikutsertaanya dalam acara ini, membuat Hirka Shoes mengalami kenaikan pesanan. Inovasi yang dimiliki Nurman ini lah yang membuat Hirka Shoes mendapat penghargaan SATU Indonesia Awards pada tahun 2019. Astra memberikan penghargaan tersebut, karena menganggap Nurman sebagai generasi muda yang memberikan inovasi luar biasa bagi perindustrian fesyen di bidang sepatu. Hirka Shoes pun mampu bersaing tidak hanya di pasar lokal, tetapi juga mampu bersaing di bidang skala Internasional, seperti Malaysia, Perancis, dan Brazil.Â
Tantangan yang dihadapi Nurman dalam menjalani Bisnis Hirka ShoesÂ
Dalam menjalani sebuah usaha, pasti ada tantangan yang harus dihadapi. Tantangan utama Nurman dalam menjalani bisnis Hirka Shoes adalah keraguan publik saat mengetahui bahwa sepatu kulit yang Nurman produksi, terbuat dari limbah kulit ceker ayam. Dilansir dari wawancaranya dengan Superlive, Nurman menceritakan bahwa pada tahun 2017 ia sempat mencoba untuk masuk dalam target pasar wanita. Namun sayangnya, customer wanita terlalu meragukan bahan kualitas sepatu yang terbuat dari kulit ceker ayam. Nurman tidak putus asa, dan mencoba lagi di tahun 2018, memasarkan produknya dengan target customer laki-laki.Â
"Nah, akhirnya keputusan kita memilih market pria karena mereka lebih sangat tidak masalah dengan material apapun, termasuk kulit ceker ayam. Dan mereka tuh feedback-nya lebih positif," ungkap Nurman. (08/07/2023)Â
Ternyata tantangannya tidak hanya sampai disitu, karena sepatu Hirka ini terbilang unik, dan anti-mainstream, Nurman juga mengalami kesulitan untuk bersaing dengan sepatu kulit lainnya. Akhirnya Nurman membuat jenis model lainnya, dengan gaya jenis sepatu casual, sneakers, agar customer mempunyai pilihan dalam membeli sepatu dari brand Hirka Shoes.Â