Tanggal 11 Nov 2018 lalu menjadi tanggal istimewa bagi e-commerce raksasa asal China : Ali Baba. Melalui strategi pesta diskon istimewa di tanggal tersebut, Ali Baba mencatat jumlah transaksi yang luar biasa sebesar 30,8 miliar USD atau sekitar Rp 458,9 triliun. Sungguh sebuah nilai yang fantastis, mengalahkan angka penjualan di 11.11 pada tahun 2017 sebesar 25,3 miliar USD.
Syahdan program diskon ini adalah program khusus untuk menjaring transaksi online di seluruh dunia. Sudah dilakukan oleh Ali Baba sebagai bagian dari upayanya untuk mendongkrak transaksi e-commerce dunia, sebagai tandingan bagi pesaingnya : eBay dan Amazon. Di Indonesia, Ali Baba sukses mendongkrak e-commerce melalui Lazada dan juga Tokopedia.
Jika kita bayangkan, seberapa besar 30,8 miliar USD atau Rp 458,9 trilliun itu, jumlah itu sekitar 25% dari APBN RI Tahun 2018 ini yang mencapai Rp 1.618 Trilliun. Bisa anda bayangkan besarnya transaksi dalam 1 hari itu dibandingkan dengan APBN Indonesia selama 1 tahun. Tentunya bukan jumlah yang sedikit. Dan hanya Ali Baba yang bisa melakukannya, dalam1 hari saja.
Fenomena dahsyat ini kemudian dipahami sebagai pertanda dalam waktu dekat China akan menggeser USA sebagai negara adidaya, negara terkaya dan juga negara yang menjadi super power baru dunia. Oleh karena itu, tidak heran jika ancaman dagang USA ditanggapi dingin oleh China. Siapa berani lawan China?
Apakah itu juga sebabnya, arah angin di Indonesia mulai bergeser ke negeri China? Apakah ini juga sebabnya banyak orang mulai belajar bahasa China sebagai bahasa kedua menggantikan Inggris? Bisa jadi... Bagaimana menurut Anda?