Pendahuluan
Di era digital yang serba cepat, mahasiswa semakin terpapar dengan tren media sosial yang mendorong gaya hidup konsumtif. Dua fenomena yang kerap menjadi tantangan dalam pengelolaan keuangan mereka adalah Fear of Missing Out (FoMO) dan gaya hidup hedonisme. FoMO dapat membuat mahasiswa merasa harus selalu mengikuti tren dan kegiatan sosial, sementara gaya hidup hedonisme mendorong mereka untuk menikmati kesenangan jangka pendek tanpa mempertimbangkan konsekuensi finansial. Tanpa pengelolaan keuangan yang bijak, kedua faktor ini dapat menyebabkan masalah finansial yang berkepanjangan. Lantas, sejauh mana FoMO dan hedonisme memengaruhi keuangan mahasiswa ? Mari kita bahas lebih lanjut!
Apa Dampaknya pada perilaku FoMO terhadap Keuangan Mahasiswa ?
FoMO, atau ketakutan akan ketinggalan sesuatu, dapat mendorong mahasiswa untuk mengeluarkan uang lebih banyak demi tetap relevan di lingkaran sosial mereka. Misalnya, membeli gadget terbaru, mengikuti event eksklusif, atau berpartisipasi dalam tren gaya hidup yang sedang booming. Akibatnya, banyak mahasiswa yang tidak memiliki perencanaan keuangan yang baik dan sering kali mengalami kesulitan finansial di pertengahan bulan.
Apa Dampaknya pada perilaku Gaya hedonisme terhadap Keuangan Mahasiswa ?
Gaya hidup hedonisme membuat mahasiswa lebih fokus pada kesenangan instan, seperti nongkrong di kafe mahal, belanja impulsif, atau traveling tanpa perhitungan anggaran. Pola konsumtif ini jika tidak dikendalikan dapat menyebabkan ketergantungan pada pinjaman atau utang, yang pada akhirnya mempengaruhi stabilitas keuangan mereka di masa depan.
Tips Mengelola Keuangan agar Tidak Terjebak FoMO dan Hedonisme
- Buat anggaran bulanan, dimana selalu catat pemasukan dan pengeluaran agar dapat mengontrol pengeluaran yang tidak perlu.
- Prioritaskan kebutuhan, bukan keinginan  nah kita juga harus bisa membedakan antara kebutuhan dan keinginan untuk menghindari pengeluaran berlebih.
- Mulailah menabung meskipun dalam jumlah kecil agar memiliki cadangan dana di masa mendatang.
- Kurangi tekanan sosial, dimana kita tidak selalu ikut seta dalam tren atau merasa harus hadir di semua acara sosial.
- Gunakan aplikasi keuangan, dimana kita dapat memanfaatkan teknologi untuk membantu dalam mengelola dan memantau pengeluaran sehari-hari.
Kesimpulan
FoMO dan gaya hidup hedonisme memang sangat mempengaruhi cara mahasiswa mengelola keuangan mereka. Namun, dengan perencanaan yang baik dan kesadaran akan pentingnya keuangan, mahasiswa dapat lebih bijak dalam mengatur pengeluaran mereka. Ingat, menikmati hidup itu perlu, tapi jangan sampai keuangan jadi korban! Yuk, mulai kelola keuanganmu dengan lebih baik!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI