Mohon tunggu...
Mutiara Margaretha Yaletha
Mutiara Margaretha Yaletha Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - makhluk hidup yang menempati sepetak tanah

be myself and here i am •.• kawasan bebas polusi

Selanjutnya

Tutup

Sosok Pilihan

Si Paling Iseng di Zaman Rasulullah, Nu'aiman dan 'Hadiah' Madu

19 Januari 2023   00:04 Diperbarui: 19 Januari 2023   11:34 1248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semasa Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam hidup, beliau dikelilingi oleh para sahabat dengan kepribadian masing-masing berbeda. Namun, apakah kamu tau kisah Nu'aiman sahabat Nabi yang sering bertingkah lucu?

Nu'aiman merupakan satu-satunya sahabat yang berhasil menciptakan tawa pada Rasulullah hingga terlihat gigi geraham beliau. Seperti yang sama-sama kita ketahui, alih-alih tertawa, Rasulullah akan lebih sering memberikan senyum kepada orang-orang di sekitarnya. Meskipun terkenal akan kejailannya, Nu'aiman adalah seorang mujahid sejati. Namanya tertulis dalam Ashabul Badr karena keikutsertaannya memperjuangkan agama Islam bersama Rasulullah dan para sahabat lainnya pada Perang Badar.

Berbagai tingkah konyol nan jail Nu'aiman dapat membuat Rasulullah dan para sahabat tergelak tak kuasa menahan tawa. Keusilannya ini tak hanya disasarkan kepada para sahabat, namun juga Rasulullah. Berikut merupakan salah satu dari beberapa kisah tentang Nu'aiman sahabat nabi yang jenaka.

Nu'aiman dan 'Hadiah' Madu

Pada suatu hari, Nu'aiman melihat seorang penjual madu yang menjual dagangannya dengan kepanasan. Sangat disayangkan tidak ada dagangannya satupun yang laris terjual. Mendapati hal itu, Nu'aiman pun mendatangi sang penjual dan mengajaknya mampir ke kediaman Nabi SAW. Ternyata dia hendak membelikan hadiah berupa madu dari si penjual untuk Rasulullah.

Singkat cerita, mereka tiba di depan pintu kediaman Rasulullah, Nu'aiman berpesan, "Aku harus pergi karena beberapa urusan. Penghuni rumah ini akan segera keluar dan akan membayar harga madu itu kepadamu." ujarnya sebelum berjalan dengan santainya meninggalkan si penjual.

Tanpa pikir panjang, Sang penjual langsung mengetuk kediaman Rasulullah dan memberikan madu yang dijualnya pada Beliau. Tentu, Nabi Shallallahu alaihi wa sallam merasa bahagia dan tersentuh karena mengira madu itu adalah hadiah kiriman untuk beliau. Hingga beberapa saat kemudian, Beliau membagikan madu itu pada para sahabat.

Disaat itulah, sang penjual madu berkata pada Rasulullah, "Wahai Rasul, bayarlah dulu madu tersebut!" Walaupun terkejut, dengan cepat Beliau memahami situasi yang terjadi. Sembari menggeleng-gelengkan kepalanya Beliau berujar, "Pasti ini perbuatan Nu'aiman."
Tidak lama setelah itu, Rasul pun memanggil Nu'aiman dan meminta penjelasan Nu'aiman dari kejadian tersebut.  

Nu'aiman berkata, "Yaa Rasul, yang saya tahu engkau sangat suka menikmati madu, tetapi aku tidak memiliki uang untuk membeli dan menghadiahkan kepadamu." Dia melanjutkan, "Karena itulah, aku hanya bisa mengantarkan (madu) kepadamu dan semoga saya mendapat taufik kebaikan darimu." Sementara jawaban Nu'aiman lagi-lagi membuat Beliau tersenyum.

Teladan Dari Kisah Nu'aiman Sahabat Nabi yang Jenaka
Sepenggal kisah Nu'aiman mungkin tidak sepenuhnya diterima, ada segolongan orang yang menilai bahwa sikap seperti itu kelewatan jika ditujukan pada para sahabat, terlebih pada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. 

Dikisahkah bahwasanya Nu'aiman sendiri merupakan seorang pengangguran yang memiliki kebiasaan buruk, yaitu mabuk. Tentu hal ini diketahui oleh Nabi Muhammad SAW. Beberapa sumber mengatakanNabi Muhammad SAW memberi hukuman atas perbuatan mabuk Nu'aiman dengan 40-60 kali cambuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun