Mohon tunggu...
Mutiara AlifiansyahKP
Mutiara AlifiansyahKP Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

2240020061_Mutiara Alifiansyah K.P

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sejarah, Kedudukan, serta Fungsi Bahasa Indonesia

28 Oktober 2020   15:09 Diperbarui: 28 Oktober 2020   15:15 141
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Rancangan Ejaan Pembaruan 1956. 

Rancangan Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia) 1961.

Rancnagan Ejaan Lembaga Bahasa Kesusastraan (LBK) 1966

Ejaan Van Ophuysen (1901)

Huruf yang berfungsi sebagai huruf i, seperti mulanya dengan ramai digunakan juga untuk menulis y

Huruf j untuk menulis kata-kata jang, pajang, sajang, dsb

Huruf oe untuk menuliskan kata-kata goeroe, itoe, oemoer,dsb

Tanda baca seperti koma ain, untuk menuliskan kata-kata ma'moer,'akal, 'ta, pa'

Ejaan Repoblik atau Soewandi 1947 

Huruf oe diganti dengan huruf u

Bunyi hamzah dan bunyi sentak ditulis dengan k pada kata-kata tak, pak, rakyat, dsb

Kata ulang dapat ditulis dengan angka 2 seperti kanak2

Awalan di- dan kata depan di kedua-duanya ditulis serangkai dengan kata yang mendampinginya

Ejaan Melindo (Melayu-Indonesia)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun