Mohon tunggu...
Mutiara Alvina  Putri
Mutiara Alvina Putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatuallah Jakarta

Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perempuan dalam Olimpiade Tokyo demi Bangsa dan Perempuan Berdaya

29 Juli 2021   17:04 Diperbarui: 30 Juli 2021   14:58 238
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan adalah sosok yang sangat dirindukan kehadirannya dalam lini kehidupan, terlebih di saat ajang kompetisi Olimpiade Tokyo yang di selenggarakan 23 Juli - 8 Agustus 2021. 

Kebanggaan bagi Indonesia yang ikut menjadi bagian dalam kompetisi besar yang di ikuti 205 negara dengan 11, 326 atlet yang bertanding, sepanjang sejarah Indonesia mengikuti Olimpiade pertama kali pada 1952 dengan menoreh 32 medali sembilan belas dari cabang olahraga bulu tangkis, dua belas dari angkat besi  dan satu dari panahan, ini adalah prestasi yang gemilang bagi bangsa Indonesia, beberapa tahun silam pada 1964 pada Olimpiade Seoul 1988. 

Awal keterwakilan perempuan dan prestasi yang  di torehkan oleh Nurfitriyani Saiman, Kusuma Wardhani, dan Lilies Handayani meraih medali perak dalam cabang panahan beregu putri, kemudian di susul cabang olahraga bulu tangkis oleh Susi Susanti (tunggal putri), Citra Febriati, sri Wahyuni Agustiani, Windy Cantika Aisah dll. Ini adalah sebagian nama yang menoreh kebanggaan untuk tanah air dalam Olimpiade dunia.

Sepanjang keikutsertaan Indonesia selalu ada perempuan yang menjadi wakil dalam cabang olahraga mana pun, dan tak sedikit mereka menyumbangkan tenaga, waktu dan perjuangan yang  di lakukan  demi membawa kemenangan bagi negaranya. 

Di tahun ini Olimpiade Tokyo dan perempuan sudah tak bisa di pisahkan, keterwakilan perempuan dalam cabang olahraga berat maupun ringan memiliki kisah tersendiri.  Komite paralimpiade International (IPC)  mencatat ada sejarah yang terukir di Olimpiade Tokyo. Sedikitnya 40,5 persen dari seluruh atlet yang berlaga adalah perempuan. 

Keseimbangan perempuan di Olimpiade Tokyo menjadi momentum yang harus di pertahankan, guna mewujudkan kemajuan bangsa dan hak asasi manusia dalam bidang olahraga. Terbukti dengan kemenangan atlet Angkat besi putri Indonesia, Windy Cantika  

Aisah meraih mendali perunggu di kelas 49 Kg. Dengan Prestasi yang sangat luar biasa di tahun 2021 bagi Indonesia. 

Keterwakilan perempuan patut untuk di perlihatkan dan menjadi motivasi bagi kaum perempuan lainya, kompetisi besar dengan ribuan pesaing hebat tidak sedikit tokoh olahragawan yang mengambil beban berat namun, srikandi Indonesia  sebagai salah satu kekuatan bangsa demi tercapai kesetaraan dan hak dalam kelayakan berkiprah di cabang olahraga.

Srikandi Indonesia telah membuktikan tak ada halangan besar selagi niat dan dukungan negara, meskipun kompetisi sengit yang harus di hadapinya dengan kemampuan dan kekuatan menjadi perempuan yang berdaya akal dan semangat. 

Bertabur harapan untuk srikandi yang sedang berjuang dalam Olimpiade yang berlangsung di negeri yang di sebut  matahari terbit. Partisipasi inilah yang selalu di dambakan oleh kaum perempuan dan masuk dalam lini kehidupan, jadilah srikandi  yang bertarung saat ini menjadi acuan dan solidaritas perempuan Indonesia. Demi terlahir banyak srikandi yang  berkualitas.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun