Yogyakarta, 20 Mei 2025 — Mahasiswa kini mulai menjadikan kafe bukan sekadar tempat bersantai, tetapi juga sebagai ruang kerja dan belajar alternatif. Tren ini terlihat jelas di kota-kota pelajar seperti Yogyakarta, di mana banyak mahasiswa lebih memilih mengerjakan tugas kuliah di kafe dibandingkan di kamar kos mereka sendiri. Alasannya sederhana namun cukup masuk akal: kafe dianggap sebagai solusi ampuh untuk menghindari godaan kasur kosan yang terlalu nyaman.
Bagi sebagian mahasiswa, suasana kamar kos yang terlalu tenang justru menimbulkan rasa malas. Banyak yang mengalami kesulitan menjaga fokus karena mudah tergoda untuk rebahan atau tertidur. Apalagi dengan adanya fasilitas hiburan seperti ponsel, laptop, hingga tempat tidur yang berada hanya beberapa langkah dari meja belajar, gangguan produktivitas pun sulit dihindari.
Sementara itu, kafe menawarkan suasana yang berbeda. Musik yang lembut, aroma kopi yang khas, dan aktivitas orang-orang di sekeliling memberikan atmosfer yang mendorong semangat untuk belajar. Tidak jarang, mahasiswa merasa lebih termotivasi saat melihat orang lain juga sibuk di depan laptop atau buku mereka.
Ilham (21), mahasiswa semester enam di sebuah universitas Negeri di Yogyakarta, mengaku bahwa sejak semester lalu ia rutin mengerjakan tugas di kafe. Menurutnya, perubahan tempat belajar sangat memengaruhi produktivitasnya.
“Kalau di kos, bawaannya ngantuk terus. Niat belajar jadi pindah ke niat rebahan. Makanya sekarang aku lebih sering nugas di kafe. Suasananya beda, jadi bisa lebih fokus dan gak gampang terdistraksi,” ujar Tasya saat ditemui di sebuah kafe di daerah Babarsari.
Tasya juga menambahkan bahwa meskipun harus mengeluarkan uang lebih untuk membeli minuman, ia menganggap hal itu sebagai investasi produktivitas. Ia biasanya memilih kafe yang menyediakan Wi-Fi cepat, colokan listrik, dan pencahayaan yang baik. Dengan begitu, ia bisa duduk berjam-jam mengerjakan tugas tanpa terganggu.
Namun, belajar di kafe bukan tanpa tantangan. Beberapa kafe bisa terlalu ramai atau memiliki kebijakan waktu duduk terbatas. Belum lagi jika harus bergantung pada koneksi internet publik yang kadang tidak stabil. Oleh karena itu, mahasiswa perlu selektif dalam memilih kafe yang benar-benar mendukung aktivitas akademik mereka.
Terlepas dari tantangan tersebut, belajar di kafe menjadi pilihan yang semakin populer di kalangan mahasiswa. Ini bukan sekadar gaya hidup, tetapi juga bentuk adaptasi terhadap kebutuhan ruang belajar yang lebih kondusif. Dengan suasana yang lebih terbuka dan produktif, kafe kini menjelma menjadi “kantor kedua” bagi para mahasiswa yang ingin menuntaskan tugas tanpa tergoda kenyamanan tempat tidur kos mereka.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI