Mohon tunggu...
Musfiq Fadhil
Musfiq Fadhil Mohon Tunggu... Tenaga Kesehatan - Abdul Hamma

Lulusan Ilmu Kesehatan Masyarakat - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kampus Unnes Libur Berbulan-bulan, Monyet-monyet Mulai Bermunculan

4 Juni 2020   01:41 Diperbarui: 4 Juni 2020   01:38 964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pexels.com/visionPic.net

Kuliahmu di Unnes, tho? Walah, kok betah ngampus di pucuk gunung dan di tengah hutan belantara koyo ngono?

Begitulah kalimat pertanyaan yang kerap dilontarkan dari anak-anak kampus lain kepada mahasiswa yang ngampus di Unnes, Semarang.

Meski kalimat itu agak offensive, namun mahasiswa Unnes biasanya tak bisa berbuat apa-apa selain menanggapi pertanyaan itu dengan senyuman dan guyon saja. Lha, emang kenyataannya begitu. Hehe

Kampus Utama Unnes Semarang terletak di kecamatan Gunungpati memang berada di dataran tinggi. Dibandingkan dengan Undip, tetangganya yang berlokasi di perkotaan yang puanas dan ramai, kampus Unnes berlokasi di tengah pedesaan yang masih agak sepi.

Pada tahun 2010, pihak Kampus Unnes mendeklarasikan diri sebagai Universitas Konservasi. Sejak saat itu, Unnes bertekad untuk menerapkan prinsip-prinsip konservasi yang melindungi baik alam, manusia, hingga seni dan budaya.

Sebagai langkah Konservasi lingkungan, beragam kebijakan diterapkan saat ngampus, mulai dari kewajiban menanam pohon sebagai syarat masuk dan wisuda, kampanye berjalan kaki, paperless, hingga kewajiban mempelajari Mata kuliah Konservasi kepada para mahasiswa.

Di setiap Fakultas, terdapat hutan-hutan mini yang harus dijaga dan dirawat oleh semua elemen kampus. Hutan-hutan ini membuat kampus terlihat asri.

Saat kuliah dulu, di sela-sela jeda mata kuliah, saya suka sekali nongkrong di bawah pepohonan hutan-hutan mini itu untuk neduh menikmati semilir angin sambil mendengar kicauan burung-burung yang riang bernyanyi.

Suasana kampus yang asri dengan pepohonan lebat itulah yang sering dijadikan bahan roasting oleh orang-orang yang belum pernah ngampus di sana.

Saya kerap menemukan orang-orang yang ketika pertama kali berkunjung ke sana, mengungkapkan bahwa mereka memiliki kesan seram alias medeni saat berada di lingkungan kampus apalagi ketika malam hari tiba.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun