Maaf. Maksud saya, bakal dapat ilmu tentang bagaimana mengadakan sebuah acara kemahasiswaan yang sukses. Atau mulut-mulut kasar biasa nyebutnya jadi Event Organizer atau  "hilih, EO aja belagu!".
Dalam petualangan jadi EO di kampus, hampir semua posisi kepanitiaan sudah saya coba. Semua seksie, selain seksie konsumsi, sudah saya cicipi. Baik jadi anggota maupun ketua panitia, sudah saya coba.
Berbekal manis asam asin pengalaman itu, maka mari saya mengawali untuk bersama-sama menelaah pelajaran apa yang dapat kita petik dari berlangsungnya Konser Amal Virtual yang diadakan BPIP kemarin.
Anggap saja, kita adalah mahasiswa, acara tersebut adalah acara organisasi kita, dan artikel ini adalah sebuah rapat evaluasi setelah acara berakhir. Yuk gaskeun Rapat online!
Dan berikut ini, analisis evaluasi acara konser amal kemarin:
Pertama, kita tinjau dari tingkat keberhasilan acara.
Kita patut berbangga bahwa  acara berjalan dengan lancar jaya tanpa gangguan teknis fatal yang mengganggu keberlangsungan acara.
Para pengisi dan pendukng acara telah mengeluarkan kemampuan terbaik mereka pada acara ini. MC, penyanyi, hingga kang kabel dan soundsystem perlu kita apresiasi.
Khusus untuk para penyanyi, mari kita acungkan empat jempol kepada mereka. Bukankah tarikan suara mereka yang halus, lembut, mendayu-dayu membuat hati penonton yang sedang layu, jadi segar menatap kembali masa depan dengan mantap?
Kemudian kita juga patut berbangga, bisa 'mendatangkan' Presiden yang padahal beliau pasti lagi super sibuk ngurus negara, untuk bela-belain menyempatkan berpidato di acara kita.
Bahkan kita juga ternyata mampu meminta Wakil Presiden yang sama sibuknya, untuk menyempatkan memimpin doa.