Mohon tunggu...
Bang Taqiem
Bang Taqiem Mohon Tunggu... Guru - Guru PNS, Pembina pramuka, Desain Grafis, Video maker, Inisiator timdelapan.

Belajarlah dari rindu, terus bertumbuh menjadi baru, tapi tak pernah menjadi lain

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Setelah 14 Hari Mengajar Online

29 Maret 2020   00:09 Diperbarui: 30 Maret 2020   14:02 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Belajar online (ilustrasi: freepik.com)

Ini hari ke empat belas para siswa dirumahkan di kota Makassar pasca terbitnya surat edaran walikota untuk meliburkan siswa seluruh jenjang sebagai upaya pencegahan penularan Covid-19 atau yang biasa kita kenal virus corona. \

Kebijakan ini kemudian praktis mengubah hampir 360 derajat model mengajar para guru dari tatap muka langsung di kelas menuju pembelajaran online. Ini artinya wajib belajar setiap sekolah dilakukan dengan sistem online.

Pada dasarnya pembelajaran online atau jarak jauh hampir sama dengan pembelajaran offline atau tatap muka langsung di kelas. Tantangannya pada pembelajaran online hanya mengandalkan kualitas relasi dan kualitas strategi-instruksi belajarnya. 

Berbeda dengan pembelajaran langsung, ketika ada instruksi dan arahan yang keliru dimaknai siswa, kita bisa lihat kekeliruan itu dan segera bisa memperbaiki. Dampaknya adalah siswa lebih mudah menyelesaikan tugas dengan baik, pun tujuan pembelajaran bisa tercapai.

Kualitas relasi dan strategi ini sebenarnya dapat dirasakan guru jika ada kerjasama yang baik dengan orangtua, sebab instruksi yang guru berikan kepada siswa di rumah mau tidak mau tetap perlu pendampingan yang kuat dari orangtua. 

Disinilah kesiapan guru dilihat dalam merancang pembelajaran online, ketika pembelajaran online tidak hanya mengandalkan teknologi. Sebab teknologi dan aplikasi yang ada hanyalah alat, bukan tujuan.

Yang paling penting diperhatikan dalam meningkatkan kualitas relasi serta strategi instruksi  adalah mengetahui kebiasaan orang tua di rumah. Bagaimana bila orangtua pulang larut malam, karena harus bekerja dari pagi, atau para orang tua yang terpaksa tidak bisa bekerja dari rumah, dan ini terjadi pada siswa saya beberapa hari lalu. 

Instruksi pembelajaran sudah saya berikan sejak pagi lalu siang hari ada chat masuk di WA, salah satu orang tua siswa meminta kebijaksanaan dari saya agar dapat menyelesaikan tugas-tugas pelajarannya di malam hari.  

Pembelajaran online memang sebaiknya lebih fleksibel soal waktu, media dan tempat pengerjaan. Apalagi mengutamakan keterlibatan dan pendampingan orang tua, khususnya kelas rendah. 

Namun mereka juga tetap membutuhkan target waktu penyelesaian tugas. Selama proses, perlu ada kesepakatan waktu juga untuk mengecek progress siswa, diskusi jika ada kesulitan dan diakhiri refleksi pembelajaran. Dengan demikian para orang tua dan siswa memiliki rasa "kepunyaan" pada proses belajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun