Mohon tunggu...
Ibnu Abdillah
Ibnu Abdillah Mohon Tunggu... Wiraswasta - ... kau tak mampu mempertahankan usiamu, kecuali amal, karya dan tulisanmu!

| pengangguran, yang sesekali nyambi kuli besi tua |

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Apa Sih, yang Dipikirkan Pejabat Saat di Toilet?

1 Oktober 2019   15:42 Diperbarui: 1 Oktober 2019   19:00 3858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejenak lupa, bahwa ada bau-bau yang mengganggu. Lupa juga, entah berapa lama duduk di situ. Semakin asik lagi, bagi para perokok yang bisa melambungkan pikirannya bersama kepulan asap-asap rokok yang membumbung.

Akan semakin lupa, ketika membawa gawai ke dalam toilet. Sambil "membuang", bisa sekalian membaca berita, bermain game, atau sekedar memantau dunia medsos. Itu bukan lagi hal yang tabu, ketika menjadikan toilet sebagai tempat yang menyenangkan, meski justru di situlah tempat para setan. Tapi, kan, sudah ada do'anya agar terhindar dari setan, laki-laki maupun perempuan.

Sehingga tak jarang juga kita kadang menemukan insight dan solusi dari beberapa permasalahan, justru di dalam toilet. Tiba-tiba saja ada jejaring dan logika-logika yang tak muncul saat sedang diperdebatkan. Di toilet, otak menjadi lebih "terbuka", seperti ada yang menghubungkan sel-sel syaraf dalam otak yang seakan membuat kita lebih "berpikir" dari biasanya. Ada banya ide-ide dan gagasan besar, yang justru kerap muncul di toilet.

Kita bisa berdebat, bahwa hal itu tidak baik untuk kesehatan karena anjuran untuk sesegera mungkin menyelesaikan salah satu kebutuhan biologis itu. "Merenung" tak bisa berlama-lama.Tapi kita juga tak bisa menutup mata, bahwa saat sedang di toilet, itu menjadi saat yang nyaman untuk sejenak beristirahat dari kepenatan aktivitas. 

Di situ, kita benar-benar merasa sendiri, menguasai. Tak ada yang menggangu. Maka tidak jarang, ketika seseorang keluar dari toilet, ia merasa benar-benar lepas: lepas karena terbebas dari mules dan sakit perut, sekaligus lepas karena telah melakukan perjalanan imajinatif yang menyenangkan atau mungkin karena telah mendapatkan clue, solusi, ide, atau gagasan.

Kedua, sebagai efek dari poin pertama, saya menjadi penasaran, apa yang sebenarnya dipikirkan oleh para pejabat atau orang-orang yang memiliki kewenangan untuk membuat kebijakan itu ketika sedang di toilet? Apakah sama seperti yang dialami banyak orang atau justru buru-buru selesai karena banyak tugas dan pertemuan yang membuat mereka tak menikmati momen saat sedang di toilet?

Dalam bentuk pertanyaan yang lebih spesifik; apa, sih, yang dipikirkan Jokowi dan Jusuf Kalla saat sedang di toilet? Apa yang dipikirkan para Menteri dan para Gubernur saat sedang di toilet? Apa yang dipikirkan Bamsoet, Fahri Hamzah, Fadli Zon, Budiman Sudjatmiko, Adian Napitupulu saat sedang di toilet?

Apa juga yang dipikirkan para Bupati, Wali Kota, bahkan Kepala Desa saat sedang di toilet? Kalau mereka itu juga melakukan "perenungan" saat sedang "nge-print", mungkinkah kebijakan yang terkait dengan rakyat menjadi bagian dari "imajinasi liar" mereka itu?

Jokowi, misalnya, pernahkah dalam perenungan ketika sedang berada di toilet, secara lebih terbuka memikirkan bagaimana membahagiakan dan menyejahterakan rakyat? Bagaimana menekan hutang dan memindahkan pembangunan pada manusianya, bukan barangnya saja? Bagaimana memilih menteri dan mengaturnya agar kompak dan tidak silang-sengkarut? 

Pernahkah merenung soal kekerasan dan kerusuhan di Papua, berapa korban jiwa yang meregang nyawa, lalu apa solusi konkritnya? Bagaimana juga soal kejahatan kemanusiaan, persoalan agraria, dan beberapa kasus yang menjadi sorotan rakyat? Pernahkah berpikir bagaimana memenuhi janji yang belum ditepati dan tak banyak mengumbar "kesederhanaan" sebagai pemimpin yang rakyatnya sedang menderita?

Bamsoet, Fahri, Fadli Zon, Budiman Sutjatmiko, Adian Napitupulu dan yang lainnya di Dewan yang terhormat, pernahkah ketika sedang di toilet berpikir untuk memajukan DPR dan meningkatkan kepercayaan rakyat? Bagaimana caranya membuat DPR bersih dari korupsi? Bagaimana caranya DPR hadir saat sidang dan tidak tidur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun