pengembangan pertanian organik. Salah satu tanaman yang banyak dijumpai di desa ini adalah kelor (Moringa oleifera), yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan konsumsi. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa kelor mengandung unsur hara penting seperti nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) yang dapat digunakan sebagai bahan dasar pupuk organik.
Kelompok Tani Wanita Dewi Sri di bawah PKK Desa Kemetul menghadapi permasalahan kurangnya nutrisi pada media tanam, yang menyebabkan tingginya angka kematian tanaman cabai. Menanggapi permasalahan ini, seorang mahasiswa kimia yang juga anak petani mengembangkan inovasi pupuk NPK berbahan dasar daun kelor dengan tambahan kalsium karbonat dan silika oksida. Formulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesuburan tanah serta ketahanan tanaman terhadap stres lingkungan.
Penelitian menunjukkan bahwa fermentasi daun kelor menggunakan Effective Microorganisms 4 (EM4) dapat meningkatkan aktivitas mikroba, mempercepat dekomposisi bahan organik, dan meningkatkan ketersediaan nutrisi bagi tanaman. Proses ini didukung dengan penambahan molase sebagai sumber karbon yang mendukung pertumbuhan mikroorganisme menguntungkan seperti bakteri asam laktat, ragi, dan aktinomisetes.
Hasil uji coba menunjukkan bahwa penggunaan pupuk NPK berbahan dasar daun kelor mampu meningkatkan kesehatan tanah, memperbaiki siklus hara, serta meningkatkan ketahanan tanaman terhadap penyakit. Fermentasi menghasilkan pupuk dengan pH 4,0--5,5, yang efektif dalam menekan patogen berbahaya. Pupuk ini memiliki rasio NPK 1:1:1, yang berfungsi merangsang pertumbuhan daun dan cabang baru. Aplikasi dengan metode penyemprotan dan penyiraman terbukti efektif dalam meningkatkan pertumbuhan tunas tanaman cabai.
Selain itu, penambahan kalsium karbonat dan silika oksida membantu mengurangi stres tanaman akibat kondisi lingkungan, terutama pada musim hujan yang sering menyebabkan pertumbuhan jamur dan peningkatan pH tanah.
Penelitian ini membuktikan bahwa daun kelor memiliki potensi besar sebagai bahan baku pupuk NPK organik yang ramah lingkungan. Dengan inovasi ini, pertanian berkelanjutan di Desa Kemetul dapat ditingkatkan sekaligus mengurangi ketergantungan pada pupuk kimia anorganik.
penulis  tim giat 11 unnes kemetulÂ
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI