Mohon tunggu...
Mustafa YuliSaputra
Mustafa YuliSaputra Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA IAIN PALANGKA RAYA

Menjadi Pribadi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis Dalam Kebijakan Moneter Perekonomian Pada Suku Bunga Perbankan di Indonesia

27 November 2022   00:08 Diperbarui: 27 November 2022   00:18 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Indonesia merupakan sebuah negara berkembang yang sangat padat penduduk dalam menghadirkan sejumlah masalah yang sulit diselesaikan, termasuk inflasi begitu tinggi yang disebabkan oleh tekanan pada sebuah harga pangan dan energi serta kurangnya keamanan investasi. pemerintah menjadikan suatu kebijakan dalam moneter sebagai cara untuk mengalahkan.

Suatu kebijakan yang harus dikeluarkan pemerintah agar terjadinya stabilitas harga dengan inflasi yang lebih rendah. Inflasi yang rendah dapat menstabil diperlukan agar tercapainya suatu kesejahteraan sosial, konsisten dan tujuan dalam sebuah kebijakan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah kebijakan moneter. Sebelumnya, Bank Indonesia menggunakan BI rate sebagai salah satu suku bunga untuk acuan yang setara dengan instrumen mata uang 12 bulan. Dengan tujuan BI 7DRR sebagai suku bunga acuan, durasi instrumen tersebut diperpendek seimbang dengan instrumen moneter 7 hari sehingga dapat mempercepat transmisi kebijakan dalam moneter dan pengendalian inflasi sesuai tujuannya.

Kebijakan moneter memiliki tiga tujuan utama. Pertama, memperkuat sinyal tentang stance kebijakan moneter. Kedua, bertujuan untuk meningkatkan sebuah efisiensi transmisi kebijakan moneter melalui dampaknya terhadap pergerakan pada suku bunga pasar uang dan suku bunga perbankan. Ketiga, untuk mendorong pengembangan pasar dalam keuangan secara meluas, khususnya untuk perdagangan dan pengaturan struktur suku bunga. Pada Perubahan suku bunga BI 7DRR juga dapat mempengaruhi sebuah ekonomi makro melalui perubahan harga aset. Naiknya sebuah suku bunga akan menurunkan harga aset seperti saham dan obligasi, mengurangi kekayaan individu dan bisnis, sehingga dapat mengurangi kemampuan untuk melakukan sebuah kegiatan ekonomi seperti konsumsi dan investasi swasta. Maka akan mengurangi permintaan agregat, sehingga dapat mengurangi tekanan inflasi.

Dampak pada perubahan suku bunga terhadap kegiatan ekonomi juga dapat menimbulkanya ekspektasi inflasi masyarakat (garis prediksi). Suku bunga yang lebih rendah merangsang sebuah kegiatan ekonomi, dan pada akhirnya inflasi mendorong pekerja untuk menjaga-jaga kenaikan suatu inflasi dengan menuntut upah yang lebih tinggi. Upah tersebut akhirnya akan ditransfer dari produsen ke konsumen melalui kenaikan harga.

Dalam keadaan normal, bank akan bereaksi terhadap kenaikan atau penurunan BI 7DRR dengan menaikkan atau menurunkan sebuah suku bunga bank. Namun, apabila industri perbankan melihat risiko ekonomi cukup tinggi, respons bank terhadap penurunan suku bunga BI 7DRR akan lebih lambat.

Sebaliknya, apabila sebuah bank melakukan konsolidasi untuk meningkatkan permodalan, penurunan suku bunga kredit dan peningkatan permintaan kredit tidak akan dipenuhi dengan peningkatan kredit. Dari sebuah permintaan, penurunan suku bunga kredit perbankan tidak kemungkinan akan peningkatan permintaan kredit masyarakat di saat prospek ekonomi suram. Dalam Sebuah Kebijakan pemerintah terutama ditujukan untuk menjaga harga yang terjangkau, ketersediaan pasokan, kelancaran distribusi dan komunikasi yang efektif untuk stabilisasi harga pangan agar mendukung pengendalian suatu inflasi. Koordinasi kebijakan pemerintah juga diharapkan supaya memperkuat stabilitas sistem keuangan. Sebuah kebijakan moneter dan stabilitas keuangan dibagi menjadi dua sisi mata uang yang sama yang tidak dapat dipisahkan. Sebuah Kebijakan moneter akan berdampak signifikan terhadap stabilitas keuangan atau sebaliknya, stabilitas keuangan menjadi andalan efektivitas kebijakan moneter.

Menurut teori, saat terjadi suatu krisis dari salah satu negara jelas akan berdampak sangat besar pada perekonomian suatu negara akan menjadi mitra dagangnya. teori ini tidak akan terbukti apabila seluruh masyarakat mempercayai kebijakan yang sudah putuskan pemerintah. Sebab, pada krisis tahun 1997 terjadinya memukul ekonomi nasional, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah dan sistem ekonomi nasional sangat rendah.

Pandangan Putong pada Sebuah Ekonomi Makro merupakan salah satu bagian dari ilmu ekonomi yang wajib untuk dipelajari sebuah mekanisme bekerjanya perekonomian secara menyeluruh. Hubungan yang terkait dalam ekonomi makro ialah hubungan kausal antara variabel keseluruhan. Di antara variabel yang dimaksudkan adalah tingkat pendapatan nasional, konsumsi rumah tangga, investasi nasional (pemerintah maupun swasta, tingkat tabungan, belanja pemerintah, , jumlah uang yang beredar tingkat harga umum, inflasi, kesempatan kerja, tingkat bunga, neraca export dan import, dan lainya.

Menurut Sukirno pada sesuatu pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu alat pengukuran prestasi dari suatu perkembanganya perekonomian. Dalam analisis makro ekonomi tingkat pertumbuhan suatu ekonomi yang ingin dicapai suatu Negara diukur dari perkembangan pendapatan nasional nyata yang dicapai dalam tahun tertentu

Sebuah Sistem keuangan merupakan jalur transmisi kebijakan moneter, sehingga pada saat itulah sistem keuangan tidak stabil, maka transmisi kebijakan dalam moneter tidak dapat berjalan dengan lancar. Sebaliknya, ketidak stabilan sebuah mata uang secara fundamental akan berpengaruh pada stabilitas sistem keuangan karena ketidakefisienan sistem.

Sebagai salah satu otoritas moneter, sebaiknya bank sentral mengatur keseimbangan antara penawaran uang dan barang. Maka akan bertujuan untuk mempengaruhi perkembangan variabel moneter uang yang beredar, tingkat suku bunga, suku bunga pinjaman dan nilai tukar agar mencapai tujuan yang diinginkan, yaitu pertumbuhan ekonomi, penciptaan lapangan kerja, memastikan kelancaran pengiriman atau distribusi barang, stabilitas harga dan perbaikan neraca pembayaran.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun