Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

[KOLOMDonasi] Berbeda Yang Indah Serupa Pelangi

17 April 2022   17:46 Diperbarui: 17 April 2022   17:53 554
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbeda Yang Indah Serupa Pelangi. Olahan pribadi di Canva

Lahir, tinggal, menetap lalu menua di Indonesia, apa ada yang pernah serta benar-benar tak memiliki teman yang agamanya berbeda? Oke, jika bukan agama, bagaimana dengan warna kulit? Bentuk wajah, tinggi dan pendek, gemuk versus kurus, ikal berbanding rambut lurus bak mayang mengurai? Rasanya hampir tak ada. Bahkan, kembar identik sekalipun, masih ada sedikit unsur pembeda. Tak pernah 100% sama.

Percayalah. Ketika kita sampai di pemahaman, perbedaan itu adalah justru menjadi banyak alasan kita untuk saling menerima, disitulah saat kita melihat lengkung indah warna warni pelangi, dimanapun kita berada. Tak ada korelasi, seseorang yang cara berjalannya geal geol, lantas bisa dilabeli bak penari pemikat lelaki. Atau bagaimana dengan seseorang yang punya kebiasaan berjalan jinjit? Masa kita terus menerus menganggapnya sedang datang bulan, dan jadi berjalan jinjit karena tak nyaman dengan pembalut yang dipakainya? Eh..

Demikian Pula Berbeda Agama

Mungkin untuk sebagian, tidak akan pernah seindah pelangi. Tapi, bagaimana jika saya meminjam satu kondisi taman bunga sebagai analoginya? Umumnya taman bunga, ya tentu ada berbagai varian mawar. Ada pula melati. Kamboja, palem, kembang kertas, adenium, pakis haji, well, masa harus mengabsen semua jenis bunga di satu taman? Kembali saya ke baris pertama kalimat di paragraf kedua di atas. Sejatinya, begitulah kita di dunia ini. Begitu berbeda di banyak hal. Akan bisa satu, ketika yang berbeda tidak kita lihat sebagai satu alasan pemecah. Alasan untuk selalu bertikai, berperang, pokoknya tak pernah sepakat.

Hidup yang sekali, koq jadi capek bener ya kalau disibukkan hanya dengan ke-serba-tak-sepakat-an.

Indahnya Berteman Dengan Katolik, Kristen, Hindu, Budha dan Kejawen

Masa kecil saya dulu, saya pernah mendengar satu kisah viral. Syarat viral di masa era smartphone belum eksis, materi berita hadir di setiap momen berbelanja di tukang sayur, di arisan-arisan, kadang, ketika acara doa belum dimulai, dibisik-bisikkan di jemaah pengajian. 

Kisahnya adalah, seorang ibu murka di pengadilan negeri, tak rela putrinya berpindah agama karena menikah dengan seseorang dari agama yang berbeda dengan agama keluarga besar mereka. Satu petikan hikmah yang kemudian saya tanamkan erat, saya takkan berpacaran dengan siapapun yang lain agama. Namun, berteman tak masalah. Petikan hikmah ini pula yang saya kisahkan ke anak-anak.

Perbedaan agama dalam pertemanan, lumrah. Namun, jika terikat pada akad yang berhubungan dengan ketauhidan, harga yang saya tuntut, mahal. Tak ada celah. Sungguh-sungguh saya berdoa, jangan sampai berada di posisi ibu dan anak di kisah masa kecil saya tersebut di atas.

Alhamdulillah. Sekian lama berteman di lintas kantor, masa sekolah, komunitas-komunitas, perbedaan agama samasekali tak pernah jadi masalah. Saya bahkan beruntung, teman-teman lintas agama terjaga di vibe serba positif. Saya sampai tak ingat, momen bercanda sekali pun, menggunakan 'bahan' bercandaan sensitif terkait agama.

 Jaman Now, Perbedaan Agama Masih Bisa Dikondisikan Seindah Pelangi

Masjid Raya Nurul Bilad, Mandalika, Lombok. Sudah ada berapa agama yang mampir memotret masjid ini? Wallohu'alam bissowab. Dokpri
Masjid Raya Nurul Bilad, Mandalika, Lombok. Sudah ada berapa agama yang mampir memotret masjid ini? Wallohu'alam bissowab. Dokpri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun