Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Koleksi Foto Cantik Jadi Bunga Mata dan Hati

5 Mei 2021   16:58 Diperbarui: 5 Mei 2021   16:59 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu foto menu di Resto Vegan di Lombok. Cantik dan pastinya menggugah selera. Dokpri

Well, itu juga kalau koleksi foto bisa dianggap sebagai koleksi barang sih ^^

Iya. Sudah sangat lama tidak terlalu fanatik dengan hobi koleksi barang. Bukan apa-apa. Sebagai yang agak idealis dengan definisi kata, ketika disebut sebagai 'Hobi Koleksi' dan ternyata barang yang dikoleksi tak ada, tidak mungkin mengaku-aku kan? Dulu pernah -- (meminjam gaya bicara dan tone Anggun C. Sasmi di iklan shampoo). 

Waktu itu saya koleksi gantungan kunci serba warna ungu. Jaman masih selalu nge-backpack kemana-mana. Dimana di setiap ujung resleting tas, bertumpuk serba serbi gantungan kunci. Saya berhenti, ketika sadar hobi saya mulai berubah buruk. Saya begitu menggilai barang imut ini, sampai gelap mata mengambili punya teman-teman. Seringnya si teman sesama pecinta alam. Yang sama-sama memakai backpack kemana-mana. Kalau ada yang nyantol dan berwarna ungu, auto saya ambil paksa dan si gantungan kunci pun pindah ke backpack saya. Alhamdulillah, sekarang sudah nggak begitu lagi.

Sebagian buku yang selamat dari penukaran dengan beras. Dokpri
Sebagian buku yang selamat dari penukaran dengan beras. Dokpri
Terus, pernah juga merasa mengkoleksi buku. Tidak terlalu mampu membeli sendiri, saya mendapatkan buku-buku dari berbagai lomba, kuis dan Giveaway. Eh, berhenti mengaku-aku hobi, karena para buku saya tinggal di sana dan di sini. Saat menikah dan tidak lagi tinggal di kota Mataram, buku-buku saya tercerai berai entah kemana. Lalu, pindah lagi ke Semarang, sebagian koleksi tertinggal di Lombok. Balik tinggal di Lombok, semua koleksi buku saya tinggal di Semarang. Huwwaaaa ...

Sekarang, hanya tersisa beberapa buku saja. Tahun lalu, pas sedang samasekali tidak ada pekerjaan, sebagian tertukar menjadi beras. Iya itu, karena ndak berani meminjam ke siapa-siapa. Wong ya ndak tau kapan bisa melunasi pinjaman. Akhirnya, sebagian koleksi buku dijual buat beli beras.

Jadi, sekarang praktis tidak memiliki hobi khusus. Kecuali, kalau misal koleksi foto pemandangan dan kuliner cantik bisa disebut sebagai 'Hobi Koleksi Barang'. Bagaimana bisa memiliki hobi ini?

Pertama, koleksi foto pemandangan dan kuliner adalah kebutuhan utama saya. 

Saya blogger yang mencoba mengusung konsep Travel Blogger. Walau niche terbesar adalah Lifestyle, tapi saya membangun kekhususan di bidang travelling. Nah, bekal utama ya foto-foto pemandangan cantik, juga kuliner-kulinernya. Harapannya, ketika siapapun membaca review travelling saya, bisa tergerak mendatangi destinasi wisata yang saya bahas. Entah karena destinasi tersebut memiliki pemandangan serba indah dan cantik, atau kulinernya. 

Sunrise Desa Wisata Sugian, Lombok Timur, di 25 Maret 2021 lalu. Dokpri
Sunrise Desa Wisata Sugian, Lombok Timur, di 25 Maret 2021 lalu. Dokpri

Kedua, saya adalah barisan manusia penyuka keindahan. 

'Pandangan' itulah yang menggerakkan saya lebih sering mengambil sudut-sudut serba cantik. Masalah sampah, kasus-kasus tertentu atau sudut-sudut menyedihkan, biar jadi urusan para kuli tinta media cetak atau online lainnya. Bagi-bagi porsi. Saya ingin mengkhususkan diri sebagai bagian yang mendatangkan wisatawan. Bukan yang membuat mereka enggan. atau bahkan tak sudi berkunjung.

Ketiga, saya penyuka makanan serba enak.

Bagaimana meneruskan kesan enak tersebut ke orang lain? Menurut saya, ya salah satunya dengan foto yang bagus (=cantik). Kesan lezatnya satu kuliner, tentu akan gagal 'terbaca' jika foto yang kita pasang gelap, tidak estetik atau miring-miring ndak jelas. Rasanya akan auto di-skip. Scroll, scroll, scroll, dan blas jadi gak berminat mencobai makanan tersebut.

Fusion Food, Nasi Goreng dengan Sate Ikan Tanjung khas Lombok. Dokpri
Fusion Food, Nasi Goreng dengan Sate Ikan Tanjung khas Lombok. Dokpri
Nah, sekarang, kalau Anda hobinya apa? Semoga hobi koleksi barang-barang yang baik ya. Yang bermanfaat bagi diri sendiri dan juga orang lain.

*Selong 5 Mei 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun