Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Beberok Terong Lezat di Ramadan 2021

26 April 2021   13:01 Diperbarui: 26 April 2021   16:00 2340
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Alhamdulillah, sukses sajikan Beberok Terong lezat di Ramadan 2021. Dokpri

Cabe hijau direndam air agar tidak menghitam. Dokpri
Cabe hijau direndam air agar tidak menghitam. Dokpri

Ini Resep Beberok Terong dan Mendoan Lezat

Walau kamu belum pernah mencicipi rasa dari masakan tersebut, kamu tetap bisa memasak dengan hasil rasa menyerupai masakan asli.

Beberok Terong khas Lombok

Bahan utama: Terong bulat ungu kecil, empat cabe rawit merah, dua tomat ukuran sedang, 2 siung bamer iris tipis, jeruk nipis, terasi goreng/bakar, garam secukupnya, 1 sdt minyak goreng kelapa. 

Cara Mengolah: Potong dadu terong bulat ungu, rendam di parutan tomat segar agar tidak menghitam. Haluskan cabe rawit, terasi dan garam. Campurkan dengan irisan bamer, minyak  goreng kelapa dan terakhir peraskan jeruk nipis saat siap disajikan. Untuk yang tidak bisa tanpa micin, bisa ditambahkan secukupnya. Saya memilih sedikit taburan gula pasir, sebagai pengganti micin. Alhamdulillah, seporsi Beberok Terong buatan saya ludes des des (seporsi Beberok Terong, jadi cover foto tulisan ini).

Ah iya, jika tak ada minyak kelapa asli, bisa diganti dengan VCO atau minyak zaitun. Mengapa diberikan minyak kelapa? 

Menurut resep orang tua di Lombok, minyak 'membungkus' rasa getir terong ungu. Jadi, yang tersisa di lidah, ekspektasi rasa krenyes-krenyes khas terong dan rasa getir yang sudah tersamarkan, berpadu dengan tomat segar, pedasnya cabe dan rasa khas atsiri bawang merah. Sedddap!

Mendoan Semarang a la Muslifa

Sebagian bumbu mendoan. Siap-siap dihaluskan. Dokpri
Sebagian bumbu mendoan. Siap-siap dihaluskan. Dokpri
Mendoan siap digoreng. Dokpri
Mendoan siap digoreng. Dokpri
Hasil gorengan pertama Mendoan. Dari 3 papan tempe, jadi semunjung di mangkok putih ini. Sepiring untuk ibu dan sepiring lagi untuk kakak yang tinggal serumah. Dokpri
Hasil gorengan pertama Mendoan. Dari 3 papan tempe, jadi semunjung di mangkok putih ini. Sepiring untuk ibu dan sepiring lagi untuk kakak yang tinggal serumah. Dokpri
Bahan utama: 3 papan tempe, 4siung baput, 1 sdm ketumbar, 1 sdt merica halus, 150 gr tepung terigu, garam dan micin secukupnya (bisa ditiadakan). Ekstra irisan halus daun prei atau daun bamer muda.

Cara mengolah: haluskan bumbu, campurkan dengan tepung terigu, irisan halus daun prei/bamer dan air secukupnya. Usahakan tidak terlalu encer, sehingga balutan tepung cukup tebal dan rasa bumbu pada Mendoan matang nanti lebih terasa. Goreng di minyak dengan api sedang, angkat setelah kecoklatan.

Sebenarnya, saya juga menyajikan seporsi ekstra sambal lain. Terutama karena tidak menyiapkan cabe rawit hijau sebagai 'partner' mendoan. Sayang, saya terpaksa menyebutnya Sambal Gagal. Perpaduan sambal tomat jeniper segar dan bawang goreng yang saya haluskan bareng, ternyata tidak pas. Akhirnya, sisa sambal, saya tumis bareng sayur dan jadi cha sayur pedas, buat menu sahur. 

Bahan sambal alternatif, yang ternyata gagal rasa. Hiks ... Dokpri
Bahan sambal alternatif, yang ternyata gagal rasa. Hiks ... Dokpri
Sambal jeniper segar dan bamer goreng, ternyata tidak pas dipadu-padankan. Oke sip. Dokpri
Sambal jeniper segar dan bamer goreng, ternyata tidak pas dipadu-padankan. Oke sip. Dokpri
Terus, kalau Beberok Terong dan Mendoan jadi menu tak biasa, sehari-hari menyiapkan menu apa saja? 

Well, secara bahan, ya bolak balik itu melulu. Maklum, budget harian tidak bisa lebih dari 30rb an. Yang penting, ada sayur, lauk dengan protein dan sedikit buah. Protein hewan (prohe), praktis hanya bisa seminggu sekali. Sisanya, di selang-seling dengan tempe, tahu dan telur. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun