Mohon tunggu...
Muslifa Aseani
Muslifa Aseani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Momblogger Lombok

www.muslifaaseani.com | Tim Admin KOLOM | Tim Admin Rinjani Fans Club

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Huru Hara Tarawih Berbalut Sabar di Masjid Al Amanah Lombok

13 April 2021   21:14 Diperbarui: 13 April 2021   21:23 1213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Al Amanah Embung Papak, Kota Selong, Lombok Timur. Dokpri

Iyap. Literally huru hara berbalut kesabaran. Mengapa huru hara? Malam ini, jemaah tarawih bergegas tempati masing-masing shafnya. Gegas kaki ditingkahi suara para petugas masjid, memastikan setiap jemaah berdiri pada shaf serta berjarak. Saya yang tadinya hendak membersihkan kaki, akhirnya memilih langsung memburu shaf. Tak seperti semalam, kali ini saya berada di shaf paling belakang.

Tunggu, tak sepenuhnya paling belakang. Di sepetak penutup sebagian halaman tanah kompleks masjid yang terbuat dari coral sikat, masih ada sekian baris shaf dari jemaah perempuan. Yang datang belakangan, malah justru mendapat shaf lebih depan dari petak barisan saya. Walau sama-sama di bidang-bidang coral sikat juga. Sungguh tarawih rasa sholat Iedul Ftri. Ketika jemaah sholat luber sampai halaman masjid.

Tergoda habiskan Ramadan di Lombok? Pastikan datangi Bukit Merese ini segera. Ssst, kabarnya mau disulap jadi Lapangan Golf Kelas Dunia. Yakin ntar masuknya jadi 'mahal'. Hiks. Dokpri
Tergoda habiskan Ramadan di Lombok? Pastikan datangi Bukit Merese ini segera. Ssst, kabarnya mau disulap jadi Lapangan Golf Kelas Dunia. Yakin ntar masuknya jadi 'mahal'. Hiks. Dokpri
MasyaAllah, malam ini, jemaah tarawih di masjid Al Amanah kota Selong padat. Kota kelahiran saya, salah satu kota kabupaten di Lombok. Tepatnya, kabupaten Lombok Timur. Masjid Al Amanah sendiri, 2 dari sekitar 6 masjid jami' di lingkar radius rentang jarak 1 sampai sekitar 5 km dari rumah saya. Wajar, jika Lombok tetap lekat berjuluk Pulau Seribu Masjid. 

Bahkan, sekali waktu, saya pernah sungguh sengaja menghitung. Jalur utama penghubung kota Selong, menuju terminal bis di ibukota propinsi Mataram, ada sekitar 25an masjid jami'. Total jaraknya sekitar 68 kilometer. Ini pun hanya masjid yang tampak dari atas kursi angkot antar kota yang saya tumpangi. Minus menara masjid yang tampak di kejauhan, atau sekitar 15an meter lebih dari pinggir jalan raya.

Buah Sabar dari 'lombok'nya Lombok

Apa maksud dari frase berulang, 'lombok'nya Lombok? Sejatinya, kata Lombok bermakna 'lurus'. Namun, pengucapannya berbeda. Jika umumnya penyebutan 'Lombok' seperti penyebutan huruf 'O' kedua seperti pada kata 'tembok', kata yang bermakna 'lurus' penyebutannya berbeda. Huruf 'O' kedua, dilafalkan seperti pada kata 'demo', 'kemoterapi' atau kata 'bolo' bahasa Jawa yang berarti 'teman'.

Malam ini, pada momen pengaturan jemaah tarawih, makna 'lurus' inilah yang saya rasakan. Tak ada protes khas a la emak-emak, yang terkenal dengan salah satu meme 'sen kiri saat belok kanan'. Hampir semua jemaah menuruti arahan tangan Petugas Masjid.

Masjid Al Amanah, survivor Gempa Lombok 2018. Dokpri
Masjid Al Amanah, survivor Gempa Lombok 2018. Dokpri
Pantai Pink Lombok. Kalau Anda tidak beruntung dapati warna pinknya, namanya kembali ke nama asal - Pantai Tangsi, Ah iya, ini di Lombok Timur ^^ Cred. IG Subhan Sulaiman
Pantai Pink Lombok. Kalau Anda tidak beruntung dapati warna pinknya, namanya kembali ke nama asal - Pantai Tangsi, Ah iya, ini di Lombok Timur ^^ Cred. IG Subhan Sulaiman
Semalam, rasanya saya sempat sedikit protes. Tanda-tanda silang di ubin masjid, di teras luar, tidak akrab bagi saya. Jadi saya sempat mengkonfirmasi, apa benar tak masalah shaf saya terdepan, hampir sejajar setengah barisan dari jemaah lelaki di ruangan dalam masjid. Lalu, usai jemaah Isya, saya dan putri sulung beringsut sebaris ke belakang. 

Ternyata ada ruang kosong di belakang shaf saya. Jadi, sekitar tujuh kotak keramik masjid, sekira lebar 3 meter terisi maksimal oleh dua jemaah saja. Subuh tadi, jadi tiga. Lagi-lagi karena seorang ibu, merasa tak nyaman berada sendirian di shaf terdepan. Syukurnya, tak msalah. Antar kami bertiga, masih berjarak sekitar satu ruang kosong. Shaf yang dulunya padat dan bisa diisi sekitar enam perempuan dewasa.

Ejawantah 'lombok' Para Petugas Masjid dan Petugas Jaga Satpol PP

Di sela doa antar rakaat tarawih, saya mencuri lihat ke gerbang masjid. Beberapa bapak-bapak masih berjaga dan tidak ikut berjemaah. Ketika saya konfirmasi usai tarawih, sebagian besar mereka adalah Pengurus Masjid Al Amanah. Salah seorangnya tetangga masa kecil saya. Rumahnya berbatas tembok dengan rumah orangtua saya. Yanuar Abdi, menyebutkan "Iya, kami pengurus masjid harus berjaga dulu. Memastikan jemaah masjid shafnya tetap berjarak, serta memastikan penggunaan masker dan standar protkes lainnya".

Sesama pengurus lainnya bernama Adi, menambahkan penjelasan, bahwa di Ramadhan 1442 H kali ini, Ketua Pegurus Masjid adalah Haji Hifsan Arwan. Sayang, karena saya sudah kadung berada di luar gerbang, jadi agak sungkan bertanya ini itu kepada beliau. Saat ngobrol dengan Yan dan Adi, pak haji sedang duduk di bagian dalam halaman masjid. Mungkin lain waktu, saat sedang tidak sebergegas malam ini.

Camp area di dua gili mangrove, desa wisata Sugian, Lombok Timur. Ssst, ajak saya kalau mau snorkling di sini dan bertemu keluarga Nemo. Dokpri
Camp area di dua gili mangrove, desa wisata Sugian, Lombok Timur. Ssst, ajak saya kalau mau snorkling di sini dan bertemu keluarga Nemo. Dokpri
Semalam, karena kebetulan berada di shaf terdepan, saya juga melihat langsung aktivitas pak kadus. Namanya Pak Adi, masih pula tetangga masa kecil saya. Ia menepuk bahu beberapa anak kecil berumur sekitar sepuluh tahunan. Mereka berlima. Ternyata, mereka bertugas membuka gembong gerbang kecil masjid. Memudahkan para jemaah yang pulang ke arah timur. Kompleks rumah masa kecil saya. Iya, saat berangkat, yang dibuka hanya gerbang utama di sisi jalan raya. Agar semua jemaah bisa dikontrol suhu tubuhnya oleh petugas dan mengingatkan untuk selalu mengenakan masker.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun