Ditengah euforia semangat Lombok Bangkit pasca 'bulan' gempa di Agustus lalu, banyak lapisan masyarakat Lombok perlahan kembali di kehidupan keseharian mereka. Salah satunya seperti yang dilakukan Tim Pengabdian Fakultas MIPA, Kelompok Riset Biologi Kelautan, Universitas Mataram (Unram) NTB. Tim Pengabdian Prodi Biologi Lab Riset Kelautan Unram ini menyasar kawasan wisata Gitanada (Gili Tangkong, Gili Nanggu, dan Gili Sudak), mengingat tingginya resiko kerusakan terumbu karang di wilayah ini. Baik oleh aktifitas kepariwisataan, juga aktifitas harian masyarakat pesisir itu sendiri.
Kegiatan bertajuk 'SOSIALISASI DAN PELATIHAN REHABILITASI TERUMBU KARANG DENGAN METODE TRANSPLANTASI DI KAWASAN GITANADA, SEKOTONG KABUPATEN LOMBOK BARAT', dilaksanakan pada hari Minggu tanggal 30 September 2018 lalu. Rumah makan Haji Mahmudin/Ibu Patimah di desa Tanjung Kelor, Sekotong, Lombok Barat, menjadi lokasi kegiatan sosialisasi. 30 peserta dari masyarakat kawasan Gitanada dan 15 dari Marine Biology Club, mengikuti aktif rangkaian kegiatan sehari penuh ini.
Terutama masyarakat di kawasan pesisir, Â secara umum sangat mudah dan berpotensi memberi kontribusi besar dalam kerusakan ekosistem terumbu karang. Oleh sebab itu sangat perlu dilakukan pelatihan tentang pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang. Tentu juga pengetahuan, tentang bagaimana merehabilitasi terumbu karang yang sudah rusak. Dua hal yang dilakukan Tim Pengabdian Fakultas MIPA, sebagai bentuk tanggung jawab serta pelaksanaan tridarma perguruan tinggi.
Kegiatan ini dilakukan dalam 2 sesi, yaitu;
Pertama, materi dan diskusi. Di sesi ini, dua materi disampaikan dengan metode ceramah yang dilanjutkan dengan diskusi bersama. Tiga pemateri Tim Pengabdian yang hadir, yaitu Dining Aidil Candri, Hilman Ahyadi dan Arben Virgota.Â
Kedua, demonstrasi cara merehabilitasi terumbu karang, yaitu  mentransplantasi karang pada rak-rak besi yang sudah di siapkan. Di sesi praktik ini, peserta dilibatkan aktif dan bersama-sama menurunkan rak transplantasi ke dalam laut.
Keseluruhan kegiatan pengabdian ini menghasilkan respon yang sangat baik dari peserta. Terlihat dari antusias mereka mengikuti kegiatan ini dari awal sampai akhir. Mereka juga aktif mengajukan pertanyaan  dan memberi ide-ide pengelolaan kawasan pesisir ke depan.