Mohon tunggu...
Musiroh Talib
Musiroh Talib Mohon Tunggu... Guru - Guru

Guru di kota Surabaya. Aktivis organisai keagamaan, penulis lepas. alumni PPWS Jombang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Ada Apa di Bulan Selo?

13 Mei 2024   08:32 Diperbarui: 13 Mei 2024   08:35 2171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Kakek dan nenek serta kedua orang tua ku selalu melarang anak-anak nya menikah di bulan Selo atau dzul Qo'dah dalam bahasa arab.

Jika ingin punya gawe atau menikah, hendaknya memilih bulan sebelum atau sesudahnya. Ya'ni bulan Syawal dan bulan Dzulhijjah.

Bagi para kejawen ( yang sangat kental dengan budaya Jawa ) bulan ini kurang bagus. Alasannya, Selo berarti "gelo". Ditengarai akan banyak musibah yang datang pasca acara.

Bulan Yang diapit dengan bulan yang kebanyakan orang memilih untuk memiliki hajat baik sunat maupun manten, bulan Selo dianggap sebagai bulan yang kurang keberuntungan.

Makanya di setiap acara manten, khitanan dan sejenisnya, selalu menghindari bulan ini.

Padahal di Al-Qur'an maupun hadits tidak terdapat larangan menikahkan anak di bulan Selo atau dzul Qo'dah. Tetapi hal ini sudah menjadi unen-unen para orang tua yang kalau dilanggar akan mewujudkan petaka yang tak diinginkan.


Percaya atau tidak, inilah yang terjadi di masyarakat Jawa.

Bagaimana dengan Islam memandang opini budaya kejawen ini ? Kemungkinan bisa di ambilkan dalam sebuah konteks qowaidul fiqhiyah. Bahwa "Adat istiadat atau budaya masyarakat bisa dijadikan sebagai landasan hukum" ( Al adatu muhakkamah.) 

Memang, ada penjelasan tentang bulan-bulan yang di sakral kan. Yaitu, ramadan, Rajab, Muharram dan  Dzulhijjah. 

Islam menandai ke empat bulan ini sebagai bulan yang amat sakral. Namun demikian bukan berarti bahwa bulan-bulan yang lain memiliki nilai yang kurang bagus.

Hari ini, entah sudah masuk hari yang ke berapa di bulan Selo, pasti nya memang tampak masyarakat tidak melaksanan kegiatan walimah. Baik walimatul khitan maupun walimatul aqdi.

Semoga tulisan ini menjadi bacaan tambahan pengetahuan.

Sambi Bulu, 13 Mei 2024

Musiroh Muki 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun