Jakarta - Seorang pengacara wanita muda, Aldila Warganda SH dari Kantor Pengacara Satria Tarigan & Aldila Warganda Legal Consultan mengatakan, tim lawyernya telah menyelamatkan seorang pekerja wanita dari Indonesia. Aldila menyebut bahwa pihaknya menjadi penjamin kepulangan seorang Tenaga Kerja Wanita (TKW) bernama Ratih yang sudah dua tahun terlunta-lunta di Dubai, Abu Dhabi.
Lebih lanjut, Aldila mengungkapkan, munculnya kasus kepulangan TKW asal Indonesia ini pun cukup unik. "Saat kami sedang mengadakan kegiatan sosial di daerah Banten akibat bencana Tsunami beberapa waktu, kami bertemu dengan seorang lelaki yang anaknya tewas jadi korban. Ketika kami tanya kemana ibunya, dikatakan jadi TKW di Dubai dan sudah dua tahun tidak bisa pulang karena tidak ada dokumen dan juga biaya. Jadilah kami bertemu kasus Ratih ini," ungkap Aldila.
Sementara itu, Rheno Halomoan Setjo SH yang mengurus 'kepulangan' Ratih mengungkapkan, pada saat Ratih kabur dari pekerjaannya sebagai PRT, Ratih yang telah bekerja selama 4 tahun, pergi dengan meninggalkan dokumen. Hingga akhirnya di tampung di rumah temannya yang sudah menikah juga dengan orang Dubai selama dua tahun. Setelah itu, tidak tahu caranya bisa pulang ke tanah air.
"Akhirnya saya menghubungi pihak KJRI di Dubai dan juga bagian Imigrasi apa saja kelengkapan yang diperlukan oleh TKW yang mau pulang, karena dokumennya sudah tidak ada. Kemudian saya menghubungi Ratih disana melalui temannya yang orang Dubai disana. Lalu saya tanya, apa mau pulang ke Indonesia, katanya mau. Kemudian dia bilang, gimana caranya bisa pulang ke Indonesia karena tidak punya biaya, kebetulan dari kantor kami mau meng-cover kepulangan Mbak Ratih dari Dubai, untuk semua biaya sampai kepenggurusan," ungkap Rheno.
Adapun Ratih yang semalam dihadirkan, mengaku bahwa dirinya nyaris tidak percaya bahwa pada akhirnya ia bakal bisa berkumpul kembali dengan keluarganya di Pandegelang. "Saya sudah kangen dengan dua anak saya yang ada. Yang ketiga sudah saya ikhlaskan jadi korban Tsunami. Yang penting saya akan bertemu dengan keluarga saya yang lain yang lama saya rindukan," kata Ratih terlihat sedih.
Ratih mengingat, saat di Dubai dari pelarian rumah majikannya mengaku sempat terlunta lunta. "Untung saja saya ditampung oleh teman saya yang sudah menikah dengan orang dubai dan saya membantu mengurusi anaknya. Sambil itu saya juga sesekali kerja part timer agar bisa makan. Dan jujur saya kapok balik lagi ke dubai. Saya mau kerja di sini aja bersama suami, " tandas Ratih.