Mohon tunggu...
Musa Hasyim
Musa Hasyim Mohon Tunggu... Guru - M Musa Hasyim

Guru PPKn yang suka baca novel kritik sosial dan buku pengembangan diri. Sering menyukai sesuatu secara random.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Seni Hidup Minimalis: Jurus Jitu Mengatur Keuangan Saat Ramadan

18 April 2021   20:59 Diperbarui: 18 April 2021   21:28 934
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film pendek minimalis di YouTube Netflix bisa menjadi inspirasi. / tangkapan layar pribadi

Sejatinya seni hidup minimalis itu sudah diajarkan oleh Islam, Nabi Muhammad sendiri sudah mengamalkannya. Beliau tidak mengisi rumah sederhananya dengan perabotan-perabotan tidak berguna. Tempat tidur ala kadarnya berupa tikar dan tidak ada benda-benda perhiasan mewah atau pajangan tidak berguna dan beliau adalah sosok minimalis sesungguhnya dalam Islam.

Apa yang Nabi Muhammad contohkan mirip dengan pasal dalam gaya hidup minimalis bahwa melepaskan benda-benda yang tidak begitu berguna akan membuat hidup jauh lebih berarti. Bayangkan saja jika Nabi Muhammad punya baju banyak, tempat tidur sutra, dan pernak-pernik lainnya. Lantas kapan beliau mengurus umatnya? 

Setiap benda yang kita miliki butuh perawatan, bukan? Kita harus sering mencucinya, menjaganya tetap bersih dari debu, dan berbagai macam aktivitas perawatan yang kadang menyita waktu dan pikiran kita.

Seni hidup minimalis lainnya yang sesuai di bulan Ramadan adalah seni melepaskan. Penganut gaya hidup minimalis selalu mengajarkan agar benda-benda yang jarang kita sentuh atau gunakan agar didonasikan saja. 

Cara ini berkaitan dengan anjuran sedekah di bulan Ramadan. Sedekah tidak harus dengan uang, bisa juga dengan benda-benda yang sudah tidak kita gunakan atau berkurang nilai fungsinya.

Penganut gaya hidup minimalis tidak akan mengoleksi baju, sepatu, perhiasan, jam tangan, atau aksesoris lainnya. Mereka akan memilih mana barang yang benar-benar bisa mereka pakai dan gunakan. Bukan berarti mereka miskin seni atau keindahan, justru mereka menghargai seni dan keindahan melalui hatinya yang suci.

Saya pernah menonton sebuah video bahwa seorang minimalis akan berpikir cukup lama sebelum akhirnya membeli sebuah barang atau benda. Katakanlah benda itu harganya 200 ribu maka si minimalis akan membutuhkan waktu 20 jam untuk memastikan, apa benar mereka butuh barang atau benda itu?

Sambil memikir, mereka membuat segudang pertanyaan sebelum akhirnya benar-benar membelinya. Cara ini bisa diterapkan bagi mereka yang sering kalap diskon barang atau benda murah padahal esensi atau nilai gunanya di bawah 50. Trik ini bisa dicontoh!

Di tengah arus informasi dan kapitalisasi, kita semakin disibukkan dengan mencari barang-barang atau benda-benda yang sejatinya tidak begitu kita butuhkan. Saya salut pada mereka yang benar-benar menerapkan gaya hidup minimalis. Lihat saja Instagram Francine Jay, rumahnya putih, damai dan tidak ada perabotan-perabotan menyempitkan. Karenanya less is more (kurang itu bisa bermakna lebih) dan hidup bisa jauh lebih indah dengan sedikit barang.

Sementara di Indonesia, saya cukup kagum dengan Raditya Dika yang pernah mencoba untuk menerapkan gaya hidup minimalis meski doi tajir melimpir. Bukan pamer benda-benda maksimalis seperti artis sono.

Di bulan suci ini, seni gaya hidup minimalis akan membuat waktu kita semakin banyak untuk terus beribadah, bukan mengurusi benda-benda. Kita jadi tidak kepikiran dengan benda-benda A, B, C sampai Z. Kita tidak lagi kepikiran, nanti bayar cicilan bulan depan bagaimana. Tidak juga kepikiran, duh sepatu kelima saya berdebu atau wah jam tangan saya yang keenam mana?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun