DOKTRIN PANCASILA
Doktrin adalah sebuah ajaran pada suatu aliran politik dan keagamaan serta pendirian segolongan ahli ilmu pengetahuan, keagamaan, ketatanegaraan) secara bersistem, khususnya dalam penyusunan kebijakan negara. Secara singkat, doktrin ialah ajaran yang bersifat mendorong sesuatu.
Di Indonesia, ideologi juga memiliki kecenderungan untuk dikembangkan sebagai doktrin yang komprehensif. Dua hal bisa dilihat untuk memahami hal ini, pertama, pada pemahaman tentang hubungan Pancasila dengan norma dan nilai, dan kedua, pada anggapan bahwa Pancasila dapat dikembangkan sebagai ilmu.
Pertama, pandangan dominan yang dipercaya oleh pemerintah, terutama pemerintah Orde Baru adalah bahwa Pancasila merupakan sumber norma dan nilai. Pancasila adalah sistem kepercayaan atau ideologi yang menentukan bagaimana sesuatu seharusnya. Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia, negeri ini telah mengalami berbagai perubahan penting di dalam sistem politiknya dari yang 'liberal' kepada  'otoriter' dan diberi nama 'demokrasi terpimpin' dari pemerintah sipil kepada pemerintahan militer, dari 'Orde Lama' ke 'Orde Baru'. Perubahan-perubahan ini adalah perubahan-perubahan yang cukup mendasar. Yang menarik adalah semuanya membenarkan diri atas nama Pancasila.
Apa itu Ideologi? ideologi berasal dari kata 'idea' dari bahasa Yunani 'eidos', yng berartin gagasan, konsep, pengertian dasar, cita-cita dan 'logos' yang berarti ilmu. Kata "eidos" berasal dari bahasa Yunani yang artinya bentuk. Secara harfiah ideologi dapat diartikan ilmu pengetahuan tentang ide-ide atau ajaran tentang pengertian-pengertian dasar.
Makna dan Fungsi Ideologi bagi Bangsa dan Negara adalah sebagai keseluruhan pandangan, cita-cita, keyakinan, dan nilai bangsa Indonesia yang secara normatis perlu diwujudkan dalam kehidupan bermasyarkat, berbangsa, dan bernegara.
Ideologi tidak menekankan pada kebenaran-kebenaran intelektual melainkan pada manfaat-manfaat pratikal. Seperti dikatakan Louis Althusser, merupakan satu dari tiga unsur atau level primer formasi sosial.
Ada empat aspek dalam karya strukturalisme Althusser yang menjadi inti pandangan tentang ideologi.
Pancasila sebagai Ideologi Terbuka dan Ideologi Tertutup
Effendy mendefenisikan bahwa ideologi terbuka adalah ideologi yang dapat berinteraksi dengan adanya perkembangan zaman dan adanya dinamika secara internal. Menurut Alfian kekuatan suatu ideologi tergantung pada kualitas tiga dimensi yang dimiliki oleh ideologi itu sendiri, yakni:
- Dimensi relita
- Dimensi idealisme
- Dimensi freksibelitas/dimensi pengembangan
Ideologi pancasila