Mohon tunggu...
Murni Puji Utami
Murni Puji Utami Mohon Tunggu... Lainnya - Nulis yuk.

Hai, ambil baiknya, buang buruknya.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kebermaknaan Hidup (The Meaning of Life)

18 November 2021   11:16 Diperbarui: 18 November 2021   11:38 1345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Dalam Bahasa Inggris, Kebermaknaan Hidup berarti meaningful life atau meaning of life, adalah suatu perasaan subjektif yang tentunya menimbulkan perbedaan makna setiap orangnya. Hal ini menyangkut segala sesuatu yang menyangkut rasa batin dan memiliki perbedaan subjektif antara individu satu dengan yang lainnya. Misalnya, ketika satu individu memandang sesuatu hal dengan penuh makna, bisa jadi satu individu yang lainnya melihat hal tersebut tersebut tanpa makna sama sekali. Sehingga hanya benar-benar bisa dirasakan oleh individu itu sendiri dan harus berusaha mencarinya dalam tapak kaki kehidupan.

Dalam dunia Psikologi, tokoh Frankl menyatakan bahwa setiap makna kehidupan memang merupakan hasil dari tiap-tiap persepsi individu. Setiap manusia bahkan setiap momen sekecil apapun itu akan dapat memiliki makna hidup yang berbeda-beda. Setiap manusia memiliki tujuannya masing-masing dalam ranah kehidupan ini, sehingga batas makna kehidupan yang dihasilkan pun juga berbeda. Tergantung dari individu itu sendiri dan dengan segala kejadian yang dirasakan akan menghasilkan makna sendiri-sendiri.

Kemudian Frankl menjelaskan bahwa Kebermaknaan Hidup harus lebih banyak ditemukan diluar manusia daripada di dalam dirinya. Ini mengisyaratkan bahwasanya manusia didorong untuk memenuhi suatu apapun makna yang berasal dari perbuatannya pada orang lain atau sesuai yang berada diluar dirinya.

Adapun dalam Islam pula, bahwa manusia bisa berhubungan dengan Allah, dirinya sendiri, manusia lainnya, hewan baikan dengan lingkungan juga alam sekitarnya dengan pemaknaan hidup yang mendalam.
Frankl menyebutkan bahwa kecenderungan manusia untuk mencari makna hidup sebagai kebutuhan utama, motivasi yang sangat energik untuk bertahan hidup manusia. Apabila ditinjau dari teori hierarki kebutuhan Abraham Maslow, Kebermaknaan Hidup merupakan pencapaian kebutuhan paling tertinggi.

Referensi : Nasr, 2002, dalam Riyan Sunandar, " Konsep Kebermaknaan Hidup (Meaning Of Life) Pengamal Thoriqoh (Studi Kasus Pada Pengamal Thoriqoh Di Pondok Pesantren Sabilurrosyah, Gasek, Karangbesuki, Sukun, Malang", Skripsi UIN Malang, 2016.

Bumipsikologi.com

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun