Penyakit mulut dan kuku (PMK) adalah penyakit yang berasal dari virus yang sangat menular dan dapat menginfeksi sapi, domba dan kambing.Â
Penyakit ini menyebabkan kerugian serius bagi peternak dalam produksi ternak meskipun tidak semua ternak mati karena virus. Wabah PMK dapat menciptakan hambatan besar bagi perdagangan internasional, terutama peternakan.Â
Petani atau manusia tidak dapat terinfeksi dan tidak akan terinfeksi karena penyakit PMK. Namun, manusia atau peternak berperan penting dalam menyebarkan PMK ke ternak lain melalui peralatan yang terkontaminasi virus ini.
Ponorogo merupakan salah satu kota yang terkena dampak penyakit mulut dan kuku (PMK) ini. Kasus PMK di Kecamatan Pudak merupakan yang tertinggi di Kabupaten Ponorogo.Â
Faktanya, 80% sapi yang terinfeksi berasal dari Kecamatan Pudak. Ya, Kecamatan Pudak memang sejak dulu dikenal sebagai sentra sapi perah.Â
Peternak sapi perah di Kecamatan Pudak Kabupaten Ponorogo perlu mendapat perhatian ekstra terhadap dampak penyakit PMK.Â
Banyak sapi yang tumbang dan Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, memilih berkantor di Kecamatan Pudak. Bupati Kang yang akrab disapa Bupati Sugiri Sancoko ini mengajak sejumlah kepala dinas terkait untuk mencari solusi atas penyakit yang banyak menyerang sapi perah tersebut.
Apalagi, kurang dari 3 minggu jelang Idul Adha, masyarakat khawatir pada hari qurban banyak sapi, kerbau, domba, atau kambing tertular PMK, dan otomatis membuat harga hewan qurban melambung tinggi.Â
Oleh karena itu, Bupati dan jajaran dokter hewan di Ponorogo bekerja keras agar wabah PMK ini tidak menyebar dan cepat teratasi, sehingga tidak mengganggu jalannya Idul Adha.