URGENSI MODERASI BERAGAMA
DALAM MEMPERKUAT KETAHANAN NASIONAL
Kemampuan membangun konsensus nasional di tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara menjadi modal terbesar Indonesia untuk tetap eksis dan berkelanjutan dalam menjaga tujuan dan cita-cita nasionalnya. Di tengah keragaman budaya, agama, suku, ras, tradisi dan masyarakat yang plural, mencerminkan kekhasan dan keunikan Indonesia yang ditopang oleh empat pilar kebangsaan yang kokoh yaitu Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Seiring dengan dinamika dan perkembangan lingkungan strategis, baik di dalam dan luar negeri, kemampuan Indonesia untuk menjadi bangsa yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur senantiasa menghadapi berbagai ancaman, gangguan, hambatan, dan tantangan dalam merawat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan negara dengan memperkuat ketahanan nasional melalui pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Presiden RI Joko Widodo mempertegas komitmen pemerintah untuk terus mendorong moderasi beragama (Modema) di Indonesia. Presiden Joko Widodo menyatakan bahwa pemerintah berkomitmen dan akan terus berupaya untuk mendorong moderasi beragama. Sikap-sikap yang tidak toleran, apalagi yang disertai dengan kekerasan fisik maupun verbal harus hilang dari bumi pertiwi Indonesia. Sikap keras dalam beragama yang menimbulkan perpecahan dalam masyarakat tidak boleh ada. Kehidupan keagamaan harus berpedoman kepada ajaran keagamaan yang sejuk, ramah, serta mengedepankan toleransi, bukan yang bersifat tertutup dan eksklusif. Untuk itu, pemerintah tidak akan membiarkan tumbuhnya sikap tertutup dan intoleran (Presiden Joko Widodo, 2021).
Perhatian Presiden Joko Widodo menunjukkan pentingnya Modema menjadi perhatian sekaligus bersifat afirmatif dalam pelaksanaan dan pencapaiannya, sekaligus menjadi peringatan pentingnya moderasi beragama untuk menjaga integrasi nasional guna memperkuat ketahanan nasional.
Melalui penulisan esai ini, penulis berharap dapat memaparkan tentang urgensi Modema untuk mendorong pertumbuhkembangan kehidupan beragama yang lebih toleran, damai, Â dan harmoni guna meningkatkan ketahanan nasional.
Dari penjelasan tersebut penulis dapat menyusun rumusan masalah, bagaimana urgensi moderasi Modema dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dilaksanakan melalui kebijakan dan program pemerintah guna meningkatkan ketahanan nasional
Â
Analisis Data
Fenomena merebaknya intoleransi, ekstremisme, radikalisme, dan terorisme di Indonesia dalam konteks yang luas, menjadi keprihatinan sekaligus merupakan kondisi faktual yang menggugah kewaspadaan nasional bersama. Â Hamilton dan White, menyebut Indonesia sebagai satu dari negara dengan tingkat kasus tertinggi dalam radikalisme dan terorisme di Asia Tenggara (Hamilton-Hart, 2005; White et al., 2013).