Mohon tunggu...
Munawarah Aia
Munawarah Aia Mohon Tunggu... Guru - Jomblowati

Mahasiswa Jurusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir, Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Al-Qur'an dan Ramadhan

27 Mei 2019   11:22 Diperbarui: 27 Mei 2019   11:23 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Al-Qur'an adalah kitab suci umat Islam yang didalamnya berisi firman-firman Allah swt yang diturunkan kepada Rasulullah SAW sebagai mukjizat. Al-Qur'an disampaikan dengan cara mutawatir dari Allah swt dengan perantara malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad SAW dan membacanya bernilai ibadah. Al-Qur'an merupakan mukjizat dan tak seorangpun  mampu untuk mendatangkan yang semisalnya.

Di bulan suci Ramadhan al-Qur'an diturunkan oleh Allah kepada  Rasulullah SAW melalui perantara Malaikat Jibril. Momen turunnya al-Qur'an sendiri dikenal dengan istilah nuzulul qur'an.  Imam Ibnu Ishaq berpendapat nuzulul qur'an jatuh pada 17 Ramadhan. Dasarnya adalah surah al-Anfal ayat 11. "Ketahuilah , sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul , kerabat Rasul, anak-anak yatim, orang-orang miskin  dan ibnu sabil, jika kamu beriman kepada Allah dan kepada apa yang kami turunkan kepada hamba kami (Muhammad) di hari Furqaan, yaitu dihari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Allah menyanjung bulan Ramadhan dibanding bulan-bulan lain dengan dipilihnya sebagai waktu diturunkannya al-Qur'an. 'Abdullah bin 'Amr meriwayatkan bahwasanya Rasulullah SAW bersabda "Puasa dan al-Qur'an akan datang pada hari kiamat untuk mensyafaati hamba. Puasa berkata, 'Wahai Rabb-ku, aku telah mencegahnya dari makanan dan minuman disiang hari, oleh karena itu izinkanlah aku memberinya syafaat. Al-Qur'an berkata, Wahai Rabb-ku, aku telah mencegahnya tidur malam, oleh sebab itu berilah aku izin untuk memberinya syafaat. Maka keduanya pun memberi syafaat" (HR Ahmad, Ath-Thabrani dan Al-Hakim).

Orang-orang dahulu memiliki semangat yang tinggi dalam menyambut bulan Ramadhan. Para sahabat senantiasa memanjatkan do'a kepada Allah swt supaya mereka dapat dipertemukan dengan bulan suci Ramadhan. Hal tersebut menjadi bukti akan antusias mereka dalam menggapai pahala yang besar padahal mereka telah dijamin masuk surga.

Mereka saja yang sudah mendapat jaminan masuk surga masih saja berlomba-lomba dalam hal kebaikan, tentu kita yang merupakan generasi sekarang yang tidak memiliki jaminan surga tentu lebih berhak untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dibulan suci ini, yakni salah satunya dengan memperbanyak tadarus al-Qur'an.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun