Mohon tunggu...
Muhammad Irfan
Muhammad Irfan Mohon Tunggu... Mahasiswa

Saya adalah seorang penikmat penulis dan pemerhati terhadap isu yang sedang terjadi di luar

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Menantikan Perubahan Transjakarta Koridor 6Q

6 Agustus 2023   07:11 Diperbarui: 6 Agustus 2023   07:25 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Papan LED Transjakarta Koridor 6Q yang melayani rute Dukuh Atas 2-Casablanca via Epicentrum (Dokpri).

Mungkin sebagian masih pada ingat salah satu topik yang pernah saya bahas tentang padatnya Stasiun Sudirman dan upaya mengurainya, salah satu yang sorot adalah akses transportasi lain yang dapat digunakan adalah Transjakarta. 

Transportasi yang sudah ada sejak tahun 2004 ini bisa menjadi alternatif untuk menghindari kepadatan di Stasiun Sudirman, karena lokasinya yang berada di kawasan Landmark Setia Budi dan Menteng tersebut, menjadi titik pusat terpadat kedua setelah Stasiun Manggarai, karena pertemuan lima moda transportasi yakni MRT, LRT, CL, TJ, dan KA Bandara.

Salah satu masalah yang pernah dibahas saat itu adalah tentang Transjakarta Koridor 6Q yang melayani rute Dukuh Atas-Casablanca via Epicentrum mendapat sorotan dari saya. Karena saya berpendapat bahwa koridor ini sebetulnya punya potensi untuk diperpanjang sampai Stasiun Tebet, karena maksud dan tujuan saya bukan main-main.

Melihat padatnya dua stasiun Commuter Line yakni Stasiun Sudirman dan Manggarai, membuat saya berpikir, bagaimana jika para pekerja yang berada di kawasan Sudirman dan sekitarnya yang berdomisili di sekitar Depok, Cibinong, Bojonggede, sampai dengan Bogor, menggunakan alternatif lain untuk menggapai Commuter Line tanpa harus naik turun di Stasiun Manggarai sebagai tempat transit mereka. 

Salah satunya dengan mengubah rute Transjakarta koridor 6Q menjadi Stasiun Tebet-Dukuh Atas 2. Alternatif ini mungkin menjadi solusi kepada para pengguna Commuter Line lintas Bogor tanpa harus terlebih dahulu turun di Stasiun Manggarai untuk beralih atau pindah ke Commuter Line rute lain. 

Alasan saya berpendapat bahwa sebaiknya rute Koridor 6Q ini diperpanjang, karena saya sempat bertanya pada diri saya terlebih dahulu dengan pertanyaan "Mengapa koridor ini hanya sampai Casablanca saja ?". Pertanyaan itu mencuat, menginggat bahwa di tempat itu, terdapat pusat perbelanjaan besar dan juga terdapat beberapa perkantoran. 

Namun, saya sempat menyinggung, karena Casablanca bukan Stasiun, bukan pula Terminal, apalagi Pelabuhan, oleh karena itu pertanyaan itu menjadi asumsi dasar saya mengapa sebaiknya Koridor 6Q diperpanjang sampai Stasiun Tebet, karena dengan diperpanjang sampai Stasiun Tebet, juga memudahkan akses penumpang tanpa harus naik atau turun di Stasiun Manggarai.

Penumpang Transjakarta Koridor 6Q  yang baru saja masuk dari Halte Dukuh Atas 2 (Dokpri)
Penumpang Transjakarta Koridor 6Q  yang baru saja masuk dari Halte Dukuh Atas 2 (Dokpri)

Namun, jika memang ada wacana ini, harus juga dipersiapkan masalah lainnya, seperti halte bus Transjakarta yang memadai sampai dengan armada bus yang banyak. 

Selama ini, jika saya sering perhatikan, baru ada sekitar 5 armada bus yang melayani koridor tersebutk, jika memang mau diperpanjang sampai ke Stasiun Tebet, minimal harus ada sekitar 15 armada bus untuk mengakomodir penumpang-penumpang dari stasiun tersebut, karena dipastikan jumlah penumpang akan membludak dan melimpah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun