Mohon tunggu...
Mumbayinah
Mumbayinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menanamkan Budaya Membaca dan Sejenisnya di Era Digital

12 Desember 2022   16:19 Diperbarui: 5 Januari 2023   05:27 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Istilah literasi merupakan keterampilan yang mengacu pada keterampilan membaca dan menulis. Yang dimaksud adalah seseorang yang sudah menguasai keterampilan membaca dan menulis. Namun kebanyakan keterampilan seseorang dalam membaca dan menulis lebih baik daripada kemampuan dalam menulis.

Salah satu cara yang mudah untuk menanamkan budaya membaca dan sejenisnya adalah kepada anak yang masih usia dini. Di mana mereka sedang memasuki periode keemasan atau sering disebut dengan golden age. Anak usia dini berkisar pada usia nol sampai usia 6 tahun. 

Pada masa tersebut anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Sehingga ketika kebiasaan yang dilakukan anak sejak usia dini juga akan terbiasa saat anak dewasa. Ketika masih anak-anak daya tangkap mereka dalam menangkap suatu hal juga akan cepat mereka serap.

Di dalam hidupnya anak-anak adalah tiga tempat pergaulan dalam pendidikan yang amat penting baginya yaitu alam keluarga, alam perguruan dan alam pergerakan pemuda. (Ki Hajar Dewantara)

Apa dampak dari teknologi seperti gadget pada anak-anak?

Di era sekarang ini, saya sendiri semakin menyadari tentang teknologi digital yang semakin canggih. Tanpa disadari banyak orang yang sudah terpengaruhi sisi negatifnya daripada sisi positif dan daya tarik yang sangat kuat. Saya pernah membaca, seorang anak karena dibiarkan oleh orang tua untuk bermain gadget tujuan orang tua agar anaknya senang. 

Namun penyebab dibiarkan terlalu lama, anak tersebut semakin kecanduan dan terkena saraf yang dimilikinya terganggu dan lebih parahnya lagi anak tersebut tangannya tidak bisa diam karena sering bermain game. Banyak yang saya ingin ceritakan mengenai akibat dari kecanduan gadget bagi anak-anak.

Namun hanya itu gambaran dari teknologi yang sekarang ini semakin canggih dapat memudahkan pengguna merasakan kenyamanan dan ada daya magnet sehingga tidak bisa lepas dari perangkat tersebut.

Dampak dari adanya teknologi digital yang telah saya ceritakan di atas, dapat pula berpengaruh pada masyarakat baik di kalangan anak-anak, remaja, maupun orang tua. Contoh di dalam kehidupan keluarga. Baik orang tua maupun anak-anak ketika mereka sudah menggunakan media digital seperti gadget akan berpotensi pada kecanduan yang menyebabkan tak jarang anggota keluarga tersebut terpisahkan karena lebih tertarik menghabiskan waktu dengan perangkat digital daripada berinteraksi dengan sesama.

Hal tersebut pun dengan adanya media digital yang semakin canggih dengan pesat, menimbulkan permasalahan baru, selain masalah kecanduan gawai yaitu rendahnya minat baca dan menulis pada anak usia dini. Anak akan lebih bosan ketika belajar dalam bentuk gambaran yang kurang menarik, kemudian tulisan yang kurang menarik juga, mereka akan mudah bosan untuk mempelajari dan mempraktikkan cara dalam membaca, dalam menulis dan lain-lain.

Dari dampak tersebut orang tua adalah peranan utama untuk mencontohkan dari sedini mungkin. Karena pada masa tersebut anak cenderung mengikuti hal-hal yang dilakukan oleh orang tua. Karena orang tua adalah orang yang pertama dalam pendidikan anak-anaknya setelah lingkungan, dan guru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun